Turis Jepang Tewas di Bukit 'Sakral' Australia

AFP | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 20:57 WIB
Sudah sejak lama Suku Aborigin menolak kedatangan turis ke Uluru, bukit batu yang mereka anggap sakral.
Bukit batu Uluru di Australia. (REUTERS/Phil Noble)
Jakarta, CNN Indonesia -- Turis asal Jepang ditemukan meninggal dunia saat mendaki bukit batu Uluru di di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, Australia, seperti yang dikatakan pihak kepolisian Northern Territory pada Rabu (4/7).

Sebelum meninggal dunia, turis berusia 76 tahun itu ditemukan oleh pendaki lain yang langsung menelepon rumah sakit terdekat. Sayangnya nyawanya tak dapat tertolong.


Kepolisian Northern Territory mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya sang turis, namun mereka percaya bahwa tak ada hal yang mencurigakan terkait kematiannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini tercatat ada 36 orang yang meninggal saat mendaki Uluru, sejak bukit batu ini dibuka untuk dikunjungi turis pada tahun 1950-an.

Selain korban tewas, banyak juga korban yang terluka akibat kesalahan teknik pendakian di sini.


Uluru merupakan salah satu objek wisata alam yang populer di Negara Kanguru. Mendapat nama Ayers Rock, bukit gunung terbesar di dunia ini menjadi ikon alam liar Australia.

Sebanyak 300 ribu orang turis datang ke kawasan ini setiap tahunnya.

Kedatangan turis memang menguntungkan, namun suku asli Australia, Aborigin, menolak kehadiran mereka di Uluru, yang dianggap sebagai tempat sakral.

Pemerintah Australia lalu sepakat untuk menutup jalur pendakian ke bukit setinggi 863 meter ini mulai bulan Oktober 2019.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER