Jakarta, CNN Indonesia -- Belum lama ini pemerintah Jepang mengumumkan kebijakan baru yang menggembirakan wisatawan mancanegara (wisman), yaitu membebaskan pajak setelah membeli produk untuk dikonsumsi dalam jumlah tertentu.
Langkah itu dilakukan agar pendapatan Jepang bertambah dari wisman. Pada 2017 Jepang mendapatkan US$40 miliar (sekitar Rp576 trilun) dari sektor pariwisata. Di tahun itu, wisatawan China berkontribusi lebih dari sepertiga pendapatan yang didapat.
Namun pendapatan tahun ini diperkirakan tak akan melampaui tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu sebabnya pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan terbaru terkait pajak dan wisman.
Seperti yang dikutip dari
Travelwire pada Senin (2/7), dalam peraturan baru tersebut, wisman bisa bebas pajak setelah berbelanja produk konsumsi atau produk umum seharga minimal 5.000 Yen atau US$45 (sekitar Rp648 ribu).
Produk konsumsi meliputi makanan, kosmetik, minuman alkohol.
Sedangkan produk umum seperti perhiasan, pakaian, barang elektronik.
Selain dua jenis produk tersebut wisman tetap dikenai pajak pembelian sebesar delapan persen.
Produk konsumsi bisa langsung digunakan wisman saat masih berada di Jepang, sementara produk umum baru boleh digunakan setelah wisman meninggalkan Jepang.
Namun pembelian produk konsumsi dan produk umum tak bisa digabungkan untuk mendapat keistimewaan bebas pajak.
Produk konsumsi bisa langsung digunakan setelah membeli, sementara produk umum hanya bisa digunakan setelah wisatawan meninggalkan Jepang, sehingga penjual akan mengemasnya dengan rapat.
Aturan bebas pajak ini hanya berlaku bagi pendatang yang mendapat izin berkunjung selama maksimal enam bulan. Jika lebih dari itu maka keistimewaan bebas pajak tak berlaku.
Pastikan mengecap paspor secara manual begitu tiba di Negeri Sakura, agar bisa ditunjukkan ke penjual di toko bahwa yang bakal bertransaksi ialah wisman.
Jangan lupa juga menyimpan bon pembelian untuk mengecek ulang pendapatan bebas pajak yang diterima di meja
tax-refund dalam bandara-bandara Jepang sebelum pulang ke negara asal.
Jika terdapat pengembalian uang, biasanya petugas akan memberinya dalam bentuk uang tunai atau transfer secara daring.
(ard)