Jakarta, CNN Indonesia -- Menjaga orang agar tetap merasa sejuk saat musim panas bukanlah perkara yang mudah.
Tak cuma berat menahan gerahnya cuaca hari itu, tapi suhu panas juga menambah berat pekerjaan. Shreeram Yadav adalah salah satu orang yang punya pekerjaan berat saat musim panas.
Yadav, seorang supervisor dari sebuah pabrik yang menyuplai ibukota India dengan berton-ton es balok setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yadav bersama 50 orang pekerja lainnya harus bertahan dalam pabrik yang gelap dan lembap, memasok berton-ton balok es setiap hari ke ibu kota, New Delhi.
Yadav mengatakan bahwa permintaan dari pasar dan toko-toko kecil semakin meningkat. Wajar saja, mereka harus melayani 20 juta penduduk Delhi.
"Beberapa akan membeli 50 balok, lainnya 10 balok, 5 balok, dan kadang 25," katanya disela-sela istirahatnya, seperti dikutip dari
AFP.
"Es ini dikirim ke berbagai tempat, dan mereka dijual dengan jumlah yang berbeda. Kami menjualnya kepada distributor, dan kemudian distributor menjualnya kembali dalam potongan-potongan."
Dalam prosesnya, pertama-tama pekerja mengisi wadah besar berbentuk persegi panjang, sedikit berkarat di bagian luar, dengan air yang telah disaring.
Setelah disegel, wadah itu kemudian didiamkan selama 24 jam dalam tangki besar berisi air garam yang memiiki titik beku lebih rendah dari pada air biasa. Mereka kemudian mendinginkannya dengan bantuan senyawa kimia amonia.
Sehari kemudian, wadah tersebut diambil dan pekerja mulai memotong balok es. Masing-masing seberat 50 kilogram atau setara dengan 110 pon.
"Seluruh kapasitas tank adalah 1.100 lempengan es. Dibutuhkan 55 liter air untuk mengisi satu tangki yang menghasilkan satu lempengan es," kata Babloo, manajer pabrik.
"Ada banyak gulungan di tank, dan motor terus memutar air asin di dalam. Suhu harus 10 derajat Fahrenheit (minus 12 derajat Celsius) untuk membekukan air," jelas Yadav.
Setelah dipotong, balok-balok dipindahkan dan digeser dengan penjepit logam besar di sepanjang lantai menuju bagian belakang truk yang mana telah ditunggu-tunggu oleh klien. Sementara masing-masing bingkah esnya dihargai 130 rupee (US$1,90).
Kalau tidak, balok-balok es itu masuk ke mesin penghancur besar, kemudian mulai mengaduknya dengan ribuan es batu lainnya. Setelah itu dikemas, dikirim, dan dimasukkan ke dalam minuman orang-orang Delhi yang haus.
(chs)