
HARI ANAK NASIONAL
Pentingnya Mengajarkan Toleransi pada Anak
Senin, 23 Jul 2018 09:56 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Mengajarkan toleransi kepada anak sejak usia dini adalah hal yang penting, karena pada dasarnya anak-anak masih mudah untuk diarahkan dan akan 'membekas' sampai mereka dewasa.
Namun mengajarkan nilai moral pada anak-anak dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Hal ini dikarenakan anak-anak belum sepenuhnya bisa menerima dan mencerna semua hal yang diajarkan kepada mereka, khususnya yang bersifat abstrak.
Direktur Puspa Center Manado, Martje Pusung Pangau, mengatakan saling menghargai satu sama lain merupakan salah satu pelajaran tentang pendidikan moral yang perlu diajarkan pada anak-anak sejak usia dini.
"Sikap dan perilaku orang tua dan orang dewasa di sekitar anak harus bisa mendorong anak anak untuk memahami bahwa perbedaan merupakan sesuatu yang indah. Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mencapai tujuan dan menjalani hidup," ujar Martje, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (23/7).
Martje yang membuka sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Puspa Manado, mengajak siapapun untuk mengajarkan anak agar memiliki sikap menghargai setiap perbedaan.
Ia juga meminta orang dewasa di sekitar mereka bisa memberi penjelasan pada anak, bahwa saling menghargai merupakan sikap yang terpuji.
Menurutnya menanamkan moral seperti ini penting bagi anak-anak, supaya mereka kelak mudah beradaptasi ketika berada di lingkungan sosial yang lebih luas dan beragam.
Jika ada anak yang melakukan 'bullying', ia melanjutkan, itu mungkin terjadi karena anak di rumah mengalami tekanan dan kurang berinteraksi sosial.
"Dalam masa tumbjuh kembang anak, akan sangat bagus apabila membiasakan anak untuk bergaul dalam lingkungan yang beragam, sehingga mereka akan memiliki kecerdasan sosial dan tahu menempatkan diri," ujarnya.
Untuk itu, ia menambahkan, perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2018 harus dirasakan semua anak-anak. Sehingga peran guru dan lembaga pendidikan dalam turut membentuk karakter anak sangat penting.
Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain, dan perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Sedankan di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.
Puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 akan dilaksanakan di Kebun Raya Purwodadi, di kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sekitar 500 orang dewasa dan 3.000 anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Tidak hanya itu, anak-anak dari panti asuhan, Forum Anak Nasional (FAN), dan anak-anak penyandang disabilitas juga akan turut memeriahkan acara tersebut. (agr/agr)
Namun mengajarkan nilai moral pada anak-anak dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Hal ini dikarenakan anak-anak belum sepenuhnya bisa menerima dan mencerna semua hal yang diajarkan kepada mereka, khususnya yang bersifat abstrak.
Direktur Puspa Center Manado, Martje Pusung Pangau, mengatakan saling menghargai satu sama lain merupakan salah satu pelajaran tentang pendidikan moral yang perlu diajarkan pada anak-anak sejak usia dini.
"Sikap dan perilaku orang tua dan orang dewasa di sekitar anak harus bisa mendorong anak anak untuk memahami bahwa perbedaan merupakan sesuatu yang indah. Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mencapai tujuan dan menjalani hidup," ujar Martje, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (23/7).
Martje yang membuka sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Puspa Manado, mengajak siapapun untuk mengajarkan anak agar memiliki sikap menghargai setiap perbedaan.
Ia juga meminta orang dewasa di sekitar mereka bisa memberi penjelasan pada anak, bahwa saling menghargai merupakan sikap yang terpuji.
Menurutnya menanamkan moral seperti ini penting bagi anak-anak, supaya mereka kelak mudah beradaptasi ketika berada di lingkungan sosial yang lebih luas dan beragam.
Jika ada anak yang melakukan 'bullying', ia melanjutkan, itu mungkin terjadi karena anak di rumah mengalami tekanan dan kurang berinteraksi sosial.
"Dalam masa tumbjuh kembang anak, akan sangat bagus apabila membiasakan anak untuk bergaul dalam lingkungan yang beragam, sehingga mereka akan memiliki kecerdasan sosial dan tahu menempatkan diri," ujarnya.
Untuk itu, ia menambahkan, perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2018 harus dirasakan semua anak-anak. Sehingga peran guru dan lembaga pendidikan dalam turut membentuk karakter anak sangat penting.
Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain, dan perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Sedankan di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.
Puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 akan dilaksanakan di Kebun Raya Purwodadi, di kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sekitar 500 orang dewasa dan 3.000 anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Tidak hanya itu, anak-anak dari panti asuhan, Forum Anak Nasional (FAN), dan anak-anak penyandang disabilitas juga akan turut memeriahkan acara tersebut. (agr/agr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK