Cara Kemenpar Raih Target 17 Juta Wisman pada 2018

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jul 2018 16:11 WIB
Target 12 juta wisatawan mancanegara pada 2018 akan dicapai melalui beberapa strategi khusus oleh Kementerian Pariwisata.
Target 12 juta wisatawan mancanegara pada 2018 akan dicapai melalui beberapa strategi khusus oleh Kementerian Pariwisata. (Dok. Kementerian Pariwisata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong pencapaian target 17 juta wisatawan mancanegara pada 2018.

Target tersebut juga dibahas dalam Rakornas Pariwisata ke II tahun 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (26/7).

"Tema Rakornas kali ini yaitu Raih Target 2018: 17 juta wisman. Menurut data Kemenpar, kunjungan wisman sampai akhir 2017 berjumlah 14 juta. Itu artinya Kemenpar memiliki target kunjungan 3 juta wisman sampai akhir 2018. Saat ini, rata-rata pertambahan jumlah kunjungan wisatawan per bulan 1,25 juta," ujar Arief Yahya saat membuka Rakornas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menggapai target tersebut, Kemenpar memiliki tiga program khusus. Pertama dengan cara Incentive : Airlines/ Wholesalers, kemudian ViWI (Visit Wonderful Indonesia), dan yang ketiga CDM (Competing Destination Model) dengan target 2,5 juta wisatawan mancanegara.
"Target realistisnya, dari ketiga strategi tersebut dari insentif airlines paling top menyumbang 700 wisman, ViWI Hotdeals 750 wisman, dan dari CDM 500 ribu wisman," ujar Arief.

Dalam Rakornas Pariwisata ke II 2018, juga dilakukan dilakukan perjanjian kerja sama, MoU, Letter of Intent bagi 16 maskapai dan 7 wholesalers. Mulai dari Garuda Indonesia, Air Asia Group, Lion Air Group, Malindo, Sriwijaya Air, China Southern Airlines, Turkish Airlines, hingga Go Indonesia Tours by PT. Indonesia Tur Arabia sebagai whosaler.

"Rata-rata 80 persen wisatawan datang menggunakan pesawat. Untuk itu kita terus dorong airlines untuk terbang ke Indonesia. Caranya, dengan memberikan insentif. Yang perlu diperhatikan lagi juga terkait, Low Cost Carrier Terminal (LCCT) yang targetnya tahun ini akan selesai," ujarnya.

Pria asal Banyuwangi itu juga menyebut, target 20 juta wisman tahun 2019 tidak akan tercapai jika menggunakan cara yang biasa.
"Hasil yang luar biasa hanya bisa ditempuh dengan cara yang tidak biasa. LCCT ini adalah salah satunya," ucap Arief.

Dia menjelaskan, pertumbuhan penumpang internasional setiap tahunnya rata-rata 13 persen per tahun. Dari angka tersebut, pertumbuhan penumpang yang menggunakan layanan Full Service Carriers (FSC) sekitar 7 persen. Sedangkan Low Cost Carriers tumbuh 55 persen per tahun. Namun butuh waktu untuk merealisasikan LCCT di Indonesia.

"Di Jepang itu tumbuh 55 persen saat sudah punya LCCT. Target saya Indonesia bisa mencapai 50 persen. Saat ini baru tumbuh 20 sebelum memiliki LCCT. Butuh waktu untuk renovasi. Diperkirakan akhir tahun sudah siap terealisasi," katanya.

"Jumlah devisa yang dihasilkan sektor pariwisata akan tinggi, proyeksi devisa tahun 2018 yaitu US$17 juta dengan rata-rata pengeluaran US$1.000. Dan US$20 miliar pada 2019. Apa itu artinya yaitu mengalahkan CPO sebagai penghasil devisa utama Indonesia saat ini yang hanya US$16 miliar per tahun," kata Arief. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER