Jakarta, CNN Indonesia -- Tren fesyen santun atawa
modest wear tengah digandrungi dalam beberapa tahun ke belakang. Berbagai helatan mode menjadi ajang para desainer unjuk gigi memamerkan koleksi
modest-nya.
Di Indonesia, berbagai gelaran fesyen
modest telah hadir mulai dari Muslim Fashion Festival (MUFFEST) hingga Hijup Ramadan Festival. Atau, gelaran Jakarta Modest Fashion Week yang menjadi pertama kalinya bagi Indonesia berperan sebagai tuan rumah ajang berskala internasional ini.
Demam
modest tak hanya melanda Indonesia, tapi juga dunia. Bahkan, dalam ajang fesyen dunia seperti New York Fashion Week, beberapa koleksi
modest wear telah beberapa kali hadir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dunia tengah merayakan kebangkitan
modest wear. Pelbagai format perayaan dihadirkan banyak pihak. Teranyar, Museum Seni Murni de Young, San Fransisco, California, AS bakal menggelar eksibisi besar yang mengeksplorasi kompleksitas dunia fesyen Muslim di dunia. Mengambil tajuk
"Contemporary Muslim Fashion", pameran ini bakal dibuka pada 22 September 2018 dan ditutup pada 6 Januari 2019.
Pameran ini merupakan inisiatif dari sang direktur museum, Max Hollein. Gelaran ini bakal memperlihatkan karya sederet nama desainer Eropa kesohor seperti Yves Saint Laurent dan Dolce&Gabbana dalam menginterpretasikan hijab.
Tak hanya itu, pameran juga bakal mengeksplorasi mode
streetwear yang mendapatkan sentuhan santunnya seperti hijab Nike.
"Wanita Muslim bersemangat dan luar biasa, terutama di banyak negara mayoritas Muslim," ujar Max Hollein dalam keterangan resminya, mengutip
Vogue Arabia.
Hollein mengatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk mematahkan kesalahpahaman banyak orang tentang bagaimana wanita Muslim mendefinisikan dirinya dalam kerangka fesyen.
"Pameran ini adalah eksplorasi yang sangat dibutuhkan dari sebuah topik. Pameran ini menghadirkan sejarah panjang soal fesyen Muslim yang tidak biasa. Melalui pameran ini, dapat diamati pula bagaimana dinamika politik, sosial, dan budaya yang kerap disalahartikan dalam memandangan seorang Muslim," jelas Hollein.
Ragam karya yang dipamerkan di antaranya koleksi kaftan Idul Fitri karya Oscar de la Renta dan abaya
high-end buatan desainer Franco-Aljazair, Faiza Bouguessa. Selain itu, ada pula sederet nama seperti Mashael Alraji, Fyunka, Bambah, dan Bernard Chandran, serta dua perancang asal Indonesia, Itang Yunasz dan Dian Pelangi.
Busana
modest memang penuh kejutan. Kurator pameran, Laura Camerlenggo mengatakan bahwa dalam busana
modest, fesyen tak cuma dijadikan medium dari berbagai gaya personal wanita Muslim. "Tapi juga sebuah diskusi tentang pemahaman kontemporer soal kehidupan beragama dan sosial, sekaligus sebagai alat untuk membuat perubahan positif," kata dia.
(chs)