Hangus Terbakar, Aktivitas Wisata di Gili Lawa Masih Disetop

ANTARA | CNN Indonesia
Selasa, 07 Agu 2018 14:20 WIB
Saat ini Gili Lawa menanti datangnya musim hujan untuk perbaikan ekosistem hutan secara alamiah.
Pemandangan di Gili Lawa sebelum hangus terbakar. (CNN Indonesia/Agustiyanti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Balai Taman Nasional (TN) Komodo Budi Kurniawan mengatakan proses suksesi alam (perbaikan ekosistem hutan secara alamiah) akan memulihkan kerusakan hutan di Pulau Gili Lawa akibat kebakaran yang terjadi pada pekan kemarin.

"Kami optimis suksesi alam bakal memulihkan kerusakan hutan di Gili Lawa," kata Budi seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (7/8).

"Faktor lamanya proses suksesi alam tergantung pada intensitas curah hujan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Budi belum diketahui secara pasti luas kerusakan hutan yang didominasi padang savana itu.

Saat ini sejumlah pihak masih melakukan penyelidikan.

"Penyelidikan masih berlangsung, tim penyidik sementara olah TKP bersama pihak Laboratorium Forensik dari Denpasar," ujar Budi.

Untuk sementara, lanjutnya, Balai TN Komodo masih menutup aktivitas wisata di Pulau Gili Lawa hingga waktu yang tak ditentukan.

Diberitakan sebelumnya kebakaran hutan padang savana terjadi di bukit Pulau Gili Lawa pada Rabu (1/8) sekitar pukul 18.15 Wita malam.

Akibat angin kencang, topografi yang curam, serta vegetasi savana yang kering, api mudah membesar dan menjalar sehingga baru berhasil dipadamkan petugas pada pukul 03.10 Wita dini hari.

Gili Lawa merupakan salah satu pulau di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, yang tidak dihuni manusia maupun satwa prioritas konservasi, seperti komodo (Varanus Komodoensis) maupun kakatua kecil jambul kuning (Cacatua Sulphurea Occidentalis).

"Di Gili Lawa memang tidak ada satwa komodo karena bukan habitatnya, juga tidak ada spesies kunci," kata Budi.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER