Jakarta, CNN Indonesia -- Novel 'Crazy Rich Asians' karangan penulis asal Singapura, Kevin Kwan sebentar lagi bakal diangkat menjadi film layar lebar.
'Crazy Rich Asians' berkisah mengenai petualangan sekelompok anak muda dalam kehidupan perkotaan Singapura.
Selama ini Negara Singa dikenal sebagai negara yang modern dan kekinian. Namun negara ini sebenarnya masih memiliki nuansa Asia yang kental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang produser film, Brad Simpson, mengatakan kalau film 'Crazy Rich Asians' bakal merangkum Singapura dari sisi kuliner, budaya dan panoramanya.
"Negara ini merupakan perpaduan sejarah dan masa depan. Semuanya memiliki nuansa tersendiri yang akhirnya menambah keunikan negara ini," kata Simpson seperti yang dikutip dari CNN Travel pada Senin (13/8).
Jauh sebelum filmnya diproduksi, di Singapura ada tur 'Crazy Rich Asians' yang digelar.
Tur ini sudah berlangsung sejak novelnya terbit pada tahun 2014. Pemandunya ialah Phil Choo.
Dalam turnya, Choo mengajak turis untuk mengunjungi sejumlah tempat yang menjadi lokasi adegan dalam novel.
"Saat membaca buku peserta membayangkan tempatnya, dalam tur ini mereka bisa mewujudkan imajinaisnya itu," ujar Choo.
"Salah satu contohnya ialah Kingsford Hotel dalam novel itu mirip dengan Goodwood Park Hotel. Jika tidak salah mereka menggunakan Raffles Hotel sebagai lokasi syuting filmnya," lanjutnya.
Bagi yang berencana berwisata ke Singapura, berikut ini beberapa tempat yang menjadi inspirasi dalam kisah 'Crazy Rich Asians':
1. Marina Bay SandsSemua turis yang pernah datang ke Singapura sepertinya punya foto di Marina Bay Sands.
Komplek hotel mewah yang dibangun pada tahun 2010 ini merupakan objek wisata yang paling sering difoto di Singapura. Bentuk bangunannya yang setinggi 57 lantai memang sangat memesona.
Salah satu area yang paling sering dikunjungi ialah rooftop. Biasanya turis menghabiskan waktu dengan kongko di infinity pool ataur barnya.
Jika cuaca sedang bagus, Indonesia bisa terlihat dari kejauhan dari sini.
Infinity pool hanya bisa digunakan oleh tamu hotel dan dibuka sejak pukul 11 pagi sampai 3 sore.
Bagi yang bukan tamu hotel atau tamu restoran bisa membeli tiket ke menara pengamatan di rooftop seharga SGD$23 (sekitar Rp224 ribuan) per orang.
2. CHIJMES dan Gardens by the BayDalam novel adegan pesta pernikahan berlokasi di Fort Canning Park dan Gereja Wesley Methodist Church. Sementara dalam filmnya adegan ini berlokasi di Gardens by the Bay dan Gedung CHIJMES.
Gedung CHIJMES berada dekat Raffles Hotel. Sebelumnya gedung ini merupakan tempat pertemuan umat Katolik pada abad ke-19, namun kini direnovasi sebagai gedung pertemuan, restoran, bar dan butik.
[Gambas:Instagram]Suasana bersejarahnya masih terasa yang berpadu dengan nuansa kekinian.
Sementara itu Gardens by the Bay merupakan taman selias 101 are yang berada dekat dengan Marina Bay Sands.
[Gambas:Instagram]Di sini terdapat taman beragam tema dengan rumah kaca terbesar di dunia.
Pengunjung bisa membayar tiket masuk seharga SGD$28 (sekitar Rp297 ribuan) per orang.
3. Tempat makan bersejarahJajanan kaki lima menjadi kawasan yang selalu ramai dikunjungi di Singapura.
Dalam buku salah adegan berlokasi di Lau Pa Sat, sementara dalam filmnya adegan berlokasi di Newton Food Center.
Lau Pa Sat merupakan kawasan bersejarah karena dibangun pada zaman penjajahan Inggris, tepatnya oleh arsitek George Coleman.
Sama dengan Lau Pa Sat, Newton Food Centre juga menjadi kawasan kaki lima yang ramai didatangi karena terdapat beragam pilihan tempat makan.
Selain dua tempat tersebut, area Bukit Pasoh Road juga menjadi lokasi adegan.
[Gambas:Video CNN] (ard)