Bandung, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mencatat pelbagai keunggulan
digital destination dan
nomadic tourism, Orchid Forest Cikole, Bandung saat peluncuran tempat wisata itu dilakukan pada Jumat.
Pertama, atraksinya menarik buat anak-anak milenial yang suka
selfie dan banyak berinteraksi dengan sesama pengguna media sosial.
"Tempat ini
perfect, 360 derajat dari semua lini, bisa cantik di kamera. Itu modal yang bagus buat
up load di Instagram, Facebook, Twitter dan Youtube," kata Arief.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, lanskap dan dekorasi Orchid Forest Cikole sebagai destinasi digital juga tampil mengesankan.
Tiga, sesuai dengan namanya, pengunjung disuguhi 20 ribu macam anggrek, yang banyak ditempel di pohon pinus. Ini termasuk House of Anggrek yang memelihara sejumlah bunga jenis itu yang langka.
Empat, lanjut Arief, ada tempat untuk mengetes adrenalin yakni
Flying Fox dengan jarak relatif menantang. "Juga ada
wood bridge, menyeberangi jembatan gantung yang tinggi dan panjang 150 meter. Saya sudah mencobanya," kata dia.
Lima, ada
Garden of Light, taman lampu di bawah yang dikendalikan dengan sensor pergerakan pengunjung.
Enam, ada tempat bermain kelinci dan memberi makanan untuk binatang tersebut, yang bakal menjadi favorit buat anak-anak.
Tujuh, tempatnya bersih dengan pengelolaan sampah yang efektif karena selalu dibersihkan saat ada sampah.
Delapan, hawa sejuk di ketinggian 1700 meter dengan pohon-pohon yang terawat.
Sembilan, ada tempat
tracking dan
hiking yang bisa dinikmati.
Sepuluh, ada tempat souvenir, kafe untuk bersantai hingga pujasera. "Tempat sejuk biasanya makanan hangat jadi lebih enak," kata Arief.
(asa)