Jakarta, CNN Indonesia -- Perhelatan Samosir Music International 2018, Sabtu (25/8) malam, layak menjadi inspirasi bagi perhelatan musik lainnya. Ajang ini tidak hanya mempertahankan sisi budaya tetapi juga memperkenalkannya ke musisi mancanegara yang menjadi bintang tamu. Caranya, para bintang tamu itu diminta membawakan lagu daerah Batak.
Salah satu contohnya adalah Herman Delago dan kawan-kawan yang membawakan lagu berjudul
Mardua Holong dan sukses membuat penonton bernyanyi bersama.
Selain Herman Delago yang berasal dari Austria, musisi internasional yang terlibat di acara ini adalah Kanto asal Jepang, dan Nadine Beiler asal Austria. Ada juga musisi muda asal Indonesia yang berdomisili di Belanda, yaitu Bernadeta Astari, yang antusias dengan tantangan di acara ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Project Manager Samosir Music International Henry Manik yang menjelaskan bahwa sejak awal para musisi memang diberitahu untuk membawakan lagu khas Batak.
"Dan setelah mereka dengar contoh lagu Batak, ternyata antusias. Mereka pun menerima undangan tampil dengan membawakan lagu Batak. Kami juga bawakan alat musik khas Batak untuk mereka berlatih," papar pria asli Samosir yang tinggal di Belanda itu.
Para musisi mancanegara ini kemudian diberi kebebasan untuk menyesuaikan lagu daerah dengan gaya dan genre mereka sendiri.
"Kami hanya mengarahkan mengenai pengucapan lagu dalam bahasa Batak. Karena itu yang paling menyulitkan para musisi," kata pria berambut gondrong itu.
Selain tantangan membawa lagu Batak, tingginya animo masyarakat juga membuat pengisi acara tertarik. Puluhan ribu orang tercatat memadati Open Stage Tuk Tuk Siandong, Samosir. Wisatawan mancanegara juga tampak hadir di lapangan tempat acara ini berlangsung.
Meski harus bernyanyi Batak, Nadine Beiler,Herman Delago, dan Kento, terlihat sangat enjoy. Mereka berkali-kali membuat penonton bergoyang, bahkan melompat lompat mengikuti tempo cepat dari pemusik. Herman Delago pun mengaku senang bisa tampil di Samosir.
"Saya sudah pernah tampil di sini, sekarang tampil lagi. Tapi selalu menyenangkan. Karena kalian luar biasa," tutur Herman.
Aksi malam itu ditutup Viky Sianipar yang menyuguhkan lagu-lagu Batak yang diaransemen secara modern. Di sela-sela penampilannya, Viky menyampaikan pesan kepada penonton.
"Samosir luar biasa. Mudah-mudahan Samosir akan lebih maju lagi ke depannya. Dan ingat, jangan pernah menebang pohon," katanya.
Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo menilai event ini menjadi momentum yang baik untuk menaikkan pariwisata Danau Toba.
"Sepanjang acara berlangsung malam ini, saya berkesempatan melihat suasana event dari balik panggung utama, saya happy sekali karena penonton ramai dan antusias sekali. Saya rasa ini menjadi momentum yang sangat baik bagi pariwisata Danau Toba khususnya Samosir" tutur Arie Prasetyo.
Keseruan yang disajikan Samosir Music International, disambut positif Menteri Pariwisata Arief Yahya. Terlebih, event ini mampu mendorong musisi internasional untuk membawakan lagu Batak.
"Ini cara yang luar biasa. Musisi mancanegara tidak hanya diperkenalkan, tetapi juga diajak membawakan lagu Batak. Bukan tidak mungkin lagu Batak juga dibawakan saat para musisi internasional itu tampil di negaranya sendiri, atau di negara lain," katanya.
(vws)