
Koleksi Itang Yunasz Jadi Ikon di Pameran Busana Muslim AS
Puput Tripeni Juniman, CNN Indonesia | Kamis, 30/08/2018 17:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Koleksi busana muslim karya desainer Indonesia, Itang Yunasz bakal menjadi ikon dalam pameran busana muslim pertama di San Fransisco, Amerika Serikat. Baju rancangan Itang bakal dipamerkan dalam ajang bertajuk Contemporary Muslim Fashions yang diinisiasi oleh Fine Arts Museums of San Francisco.
Ajang tersebut merupakan pameran museum pertama yang menyajikan ragam mode terkini busana muslim dari seluruh dunia. Nantinya, karya Itang bakal bersanding dengan lebih dari 100 aneka busana muslim dari berbagai desainer internasional di de Young Museum pada 22 September 2018 hingga 6 Januari 2019.
Pameran ini akan bercerita tentang kisah perempuan muslim (yang berhijab atau tidak) menjadi penentu tren dan gaya di komunitas dan juga lingkungan secara umum.
Jika rata-rata seorang desainer mengirimkan satu koleksinya, Itang diminta untuk menampilkan tiga koleksi sekaligus. Itang mengirimkan tiga tampilan dari koleksi tahunan Summer 2018 yang bertema Tribalux Sumba.
"Saya mengangkat Sumba menjadi inspirasi saya dalam busana ini," kata Itang kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/8).
Desainer senior ini memilih kain corak dari Sumba lantaran menggambarkan keindahan alam Indonesia dan kaya akan tradisi. Kain Sumba itu diolah menjadi tunik, kaftan, gaun, dan luaran. Busana itu ditampilkan lewat warna indigo, cokelat kopi, dan marun yang dipadukan dengan perhiasan kreasi Mannaqueen.
Itang sudah mengirimkan koleksi busana itu ke Negeri Paman Sam sejak dua bulan lalu untuk mengikuti serangkaian pemotretan keperluan promosi kegiatan.
"Sudah barang tentu sangat bahagia dan enggak menyangka negara yang awalnya kita dengar anti Islam justru membuat sebuah pameran tentang busana muslim. Ditambah lagi mereka bilang, koleksi foto baju saya akan menjadi ikon dari pameran tersebut," ungkap Itang.
Koleksi baju Itang selain dipamerkan juga terpilih sebagai ikon Contemporary Muslim Fashions dengan menjadi sampul buku museum mengenai ajang ini, poster, kartu pos hingga merchandise. Busana Itang ini bahkan juga dilirik oleh media setempat, termasuk majalah fashion Vogue.
Busana muslim yang dipamerkan dalam gelaran ini merupakan hasil pilihan dari tim kurator yang melakukan riset terhadap desainer yang berpengaruh di seluruh dunia. Salah seorang anggota tim kurator Jill D'Alessandro bahkan mendatangi Indonesia untuk mewawancarai langsung desainer yang terpilih.
"Miss Jill D'Alessandro datang berkunjung ke tempat kerja saya. Jadi saya melihat mereka betul-betul bekerja dan mencari tau segalanya tentang barang yang akan dipamerkan," ucap Itang.
Itang terpilih lantaran dinilai sebagai desainer pelopor dan memberi pengaruh pada perkembangan busana muslim di Indonesia, yang ikut memengaruhi perkembangan busana muslim dunia. Itang awalnya merupakan desainer yang merancang banyak baju terbuka. Baru pada tahun 2000-an, Itang banting setir menggarap busana muslim.
Selain Itang Yunasz, terdapat lima desainer Indonesia lainnya yang mengirimkan masing-masing satu koleksi ke Contemporary Muslim Fashions ini, diantaranya Dian Pelangi, Rani Hatta dan Nur Zahra.
Itang menilai keikutsertaannya di ajang ini merupakan salah satu terobosan perjalanan karier mendapat perhatian internasional selama 37 tahun di dunia fashion. Melalui gelaran ini, Itang berharap dapat memperkenalkan namanya pada dunia sekaligus membawa nama Indonesia sebagai sebagai pusat busana muslim pada 2020, sesuai target pemerintah.
"Pencapaian terbesar mngkin nanti setelah pameran ini berlangsung, supaya bisa berjumpa banyak orang dan bisa lebih fokus bahwa Indonesia adalah salah satu negara pembuat pakaian muslim yang fashionable," tutur Itang.
Itang rencananya bakal terbang ke AS untuk mengikuti pembukaan Contemporary Muslim Fashions khusus untuk media pada 20 September dan pembukaan untuk publik pada 22 September mendatang. (chs)
Ajang tersebut merupakan pameran museum pertama yang menyajikan ragam mode terkini busana muslim dari seluruh dunia. Nantinya, karya Itang bakal bersanding dengan lebih dari 100 aneka busana muslim dari berbagai desainer internasional di de Young Museum pada 22 September 2018 hingga 6 Januari 2019.
Pameran ini akan bercerita tentang kisah perempuan muslim (yang berhijab atau tidak) menjadi penentu tren dan gaya di komunitas dan juga lingkungan secara umum.
Jika rata-rata seorang desainer mengirimkan satu koleksinya, Itang diminta untuk menampilkan tiga koleksi sekaligus. Itang mengirimkan tiga tampilan dari koleksi tahunan Summer 2018 yang bertema Tribalux Sumba.
"Saya mengangkat Sumba menjadi inspirasi saya dalam busana ini," kata Itang kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/8).
Desainer senior ini memilih kain corak dari Sumba lantaran menggambarkan keindahan alam Indonesia dan kaya akan tradisi. Kain Sumba itu diolah menjadi tunik, kaftan, gaun, dan luaran. Busana itu ditampilkan lewat warna indigo, cokelat kopi, dan marun yang dipadukan dengan perhiasan kreasi Mannaqueen.
Itang sudah mengirimkan koleksi busana itu ke Negeri Paman Sam sejak dua bulan lalu untuk mengikuti serangkaian pemotretan keperluan promosi kegiatan.
"Sudah barang tentu sangat bahagia dan enggak menyangka negara yang awalnya kita dengar anti Islam justru membuat sebuah pameran tentang busana muslim. Ditambah lagi mereka bilang, koleksi foto baju saya akan menjadi ikon dari pameran tersebut," ungkap Itang.
Koleksi baju Itang selain dipamerkan juga terpilih sebagai ikon Contemporary Muslim Fashions dengan menjadi sampul buku museum mengenai ajang ini, poster, kartu pos hingga merchandise. Busana Itang ini bahkan juga dilirik oleh media setempat, termasuk majalah fashion Vogue.
Busana muslim yang dipamerkan dalam gelaran ini merupakan hasil pilihan dari tim kurator yang melakukan riset terhadap desainer yang berpengaruh di seluruh dunia. Salah seorang anggota tim kurator Jill D'Alessandro bahkan mendatangi Indonesia untuk mewawancarai langsung desainer yang terpilih.
"Miss Jill D'Alessandro datang berkunjung ke tempat kerja saya. Jadi saya melihat mereka betul-betul bekerja dan mencari tau segalanya tentang barang yang akan dipamerkan," ucap Itang.
Itang terpilih lantaran dinilai sebagai desainer pelopor dan memberi pengaruh pada perkembangan busana muslim di Indonesia, yang ikut memengaruhi perkembangan busana muslim dunia. Itang awalnya merupakan desainer yang merancang banyak baju terbuka. Baru pada tahun 2000-an, Itang banting setir menggarap busana muslim.
Selain Itang Yunasz, terdapat lima desainer Indonesia lainnya yang mengirimkan masing-masing satu koleksi ke Contemporary Muslim Fashions ini, diantaranya Dian Pelangi, Rani Hatta dan Nur Zahra.
Itang menilai keikutsertaannya di ajang ini merupakan salah satu terobosan perjalanan karier mendapat perhatian internasional selama 37 tahun di dunia fashion. Melalui gelaran ini, Itang berharap dapat memperkenalkan namanya pada dunia sekaligus membawa nama Indonesia sebagai sebagai pusat busana muslim pada 2020, sesuai target pemerintah.
"Pencapaian terbesar mngkin nanti setelah pameran ini berlangsung, supaya bisa berjumpa banyak orang dan bisa lebih fokus bahwa Indonesia adalah salah satu negara pembuat pakaian muslim yang fashionable," tutur Itang.
Itang rencananya bakal terbang ke AS untuk mengikuti pembukaan Contemporary Muslim Fashions khusus untuk media pada 20 September dan pembukaan untuk publik pada 22 September mendatang. (chs)
ARTIKEL TERKAIT

VIDEO: Tips Padu Padan Baju Lebaran ala Itang Yunasz
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Masa Depan Industri Busana Muslim di Mata Itang Yunasz
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
INFOGRAFIS: Rekam Jejak Itang Yunasz di Dunia Musik dan Film
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Itang Yunasz Sempat jadi Penyanyi dan Bintang Film
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
FOTO: Di Balik Proses Kreatif Desainer Itang Yunasz
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
VIDEO: Jejak Langkah Itang Yunasz di Dunia Mode
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Sederet Bukti Ketertarikan Lindsay Lohan pada Agama Islam
Hiburan • 07 April 2017 08:44
Wanita Muslim AS Takut Kenakan Jilbab Usai Trump Menang
Internasional • 17 November 2016 07:59
Desainer Fesyen Usung Pameran Seni Provokatif
Hiburan • 09 September 2016 08:34
Di Ticino, Swiss, Berbusana Muslim Bisa Didenda Rp130 Juta
Internasional • 10 July 2016 02:40
TERPOPULER

Taman Hiburan Trans Studio Bali Resmi Dibuka
Gaya Hidup • 1 jam yang lalu
4 Cara Agar Makan Karbohidrat Tak Sebabkan Gemuk
Gaya Hidup 2 jam yang lalu
5 Cara Unik Menikmati Pemandangan Menara Eiffel
Gaya Hidup 54 menit yang lalu