Jakarta, CNN Indonesia -- Merinding sering kali dianggap remeh. Namun, ternyata kondisi ketika bulu kuduk berdiri itu bisa jadi salah satu pertanda bagi tubuh.
Merinding dapat menunjukkan keberhasilan, kebahagiaan, dan kesehatan seseorang.
Studi terbaru yang yang dipimpin oleh peneliti dari Harvard University, Matthew Sachs dan profesor dari University of Oxford, Robin Murphy ini meneliti hubungan merinding dengan kesehatan dan
kepribadian seseorang.
Hasilnya, tim peneliti menemukan orang yang merinding lebih mungkin membina
hubungan yang kuat dengan orang lain. Mereka juga mencapai prestasi akademis yang lebih tinggi dan memiliki kesehatan yang lebih baik ketimbang yang tidak merinding.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti melihat tanggapan dari 100 orang yang menonton pertunjukan musik di Reading and Leeds Festival dengan menggunakan perangkat pemantauan. Peneliti mengalisis respon fisiologi partisipan terhadap musik dan melakukan serangkain tes pada momen merinding.
Peneliti menemukan 55 persen partisipan merinding saat menonton
pertunjukan musik langsung. Sebagian besar merinding itu terjadi dalam menit-menit pertama.
Wanita lebih cenderung menunjukkan respons emosional terhadap musik, dengan sebanyak 55 persen wanita mengalami merinding. Sedangkan, sebanyak 46 persen pria merasa bulu kuduknya berdiri.
Temuan peneliti, mereka yang merinding setidaknya sekali saat festival berlangsung menggambarkan sikap empati dan menyenangkan dalam hubungan yang dimiliki. Mereka juga berada dalam suasana hati yang positif dan kesehatan fisik dalam kondisi prima.
Selain itu, mereka yang merasa gemetar saat menonton musik 43 persen lebih mungkin memiliki gelar di universitas dibandingkan yang tidak.
"Hasil dari studi ini adalah yang pertama yang menunjukkan
ciri-ciri kepribadian yang berbeda dari orang yang merinding. Bukti juga menunjukkan adanya hubungan antara hiburan dan perasaan merinding yang berdampak pada perasaan dan suasana hati," ujar Murphy, sebagaimana diwartakan
The Independent.
(ptj/asr)