KOMUNITAS UNIK

Ambisi Get Plastic Mengubah Sampah Menjadi BBM

tim | CNN Indonesia
Minggu, 16 Sep 2018 15:19 WIB
Siapa sangka kalau satu kilogram sampah plastik bisa menghasilkan satu liter bensin?
Ilustrasi. (Foto: Anadolu Agency/Mahendra Moonstar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-empat di dunia, Indonesia berada di posisi mengkhawatirkan sebagai negara produsen sampah plastik. Pada tahun 2016, Indonesia berada dalam peringkat ke-dua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut setelah China.

Hal ini tentu membuat banyak pihak menjadi geram. Namun kegeraman saja tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan, butuh tindakan nyata untuk mengatasinya. Hal inilah yang memicu banyak pihak melalui berbagai upaya, baik komunitas maupun perseorangan, untuk bergerak.

Salah satu organisasi yang peduli terhadap persoalan sampah plastik di Indonesia adalah Gerakan Tarik Plastik, atau yang lebih dikenal dengan nama Get Plastic.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang pendiri Get Plastic, Dimas Bagus Widjanarko, menuturkan awalnya ia merasa risih saat melihat banyaknya sampah di gunung, tempat di mana ia banyak menghabiskan waktu bercengkrama bersama alam.

Sebagai seorang pecinta alam, Dimas kemudian berpikir tentang apa yang bisa ia lakukan terhadap sampah-sampah plastik itu.

Karena merasa geram, Dimas akhirnya mencari beberapa sumber dan 'berguru' kepada temannya tentang mengolah sampah plastik.

Akhirnya diketahui bahwa ternyata beberapa jenis sampah plastik bisa menghasilkan bahan bakar minyak (BBM).

[Gambas:Instagram]

"Saya cuma tukang sablon tadinya," ujar Dimas sembari tertawa, saat ditanyakan tentang latar belakang pendidikannya oleh CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Jumat (14/9)

Berbekal nekad dan rasa ingin tahu yang tinggi, akhirnya dimas memelajari cara untuk membuat mesin pengolahnya.

Upaya itu ia mulai sejak tahun 2014 dan akhirnya sebuah mesin pengolah sampah plastik menjadi BBM pun tercipta.

Meskipun telah banyak komunitas di berbagai daerah yang memiliki alat hasil ciptaannya, namun Dimas mengatakan tidak menjualnya.

Hal itu dikarenakan tujuannya bukanlah uang, melainkan terciptanya kesadaran tentang mengurangi sampah plastik.

Jika tertarik untuk memiliki alat ini, Dimas menambahkan, wajib mengikuti pelatihan yang diberikan oleh tim Get Plastic selama kurang lebih satu bulan.

"Karena kami tidak memungut biaya sama sekali, jadi nanti komunitas atau kelompok yang ingin bergabung kami berikan daftar bahan untuk membuat mesin tersebut. Setelah itu ada pendampingan dan selanjutnya adalah memberikan laporannya kepada kami soal sampah plastik yang sudah dikelolanya," ujar Dimas.

"Laporan itu penting karena terkait dengan target pengurangan sampah plastik di Indonesia dari Get Plastic."

[Gambas:Instagram] (agr/agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER