Jakarta, CNN Indonesia -- Mengingatkan orang tentang bahaya
kecanduan alkohol kadang terasa menyulitkan. Menakut-nakuti mereka dengan risiko atau dampak buruk
alkohol pada kesehatan kerap tak berjalan efektif.
Namun, mengingatkan pencandu bahwa
mabuk bakal memalukan diri sendiri barangkali bisa jadi cara yang efektif. Hal itu ditemukan dalam sebuah penelitian teranyar dari University of Adelaide, Australia, beberapa waktu lalu.
Penelitian itu menunjukkan bahwa mengingatkan pecandu tentang risiko memalukan diri sendiri lebih efektif ketimbang menyoroti dampak kesehatan. Pasalnya, peneliti menemukan bahwa orang dewasa berusia 30-65 tahun hanya memiliki kekhawatiran kecil terhadap efek buruk alkohol pada kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian ini didapat setelah peneliti menganalisis respons
konsumsi alkohol dalam 13 penelitian sebelumnya. Mereka menemukan bahwa orang setengah baya terpapar informasi yang cukup akan risiko kesehatan mengonsumsi alkohol. Namun, mereka tak peduli dengan risiko kesehatan itu.
Sebaliknya, peneliti menilai kampanye kesehatan untuk mengurangi konsumsi alkohol bisa lebih efektif jika fokus pada risiko perilaku memalukan yang timbul akibat minum terlalu banyak. Terpengaruh alkohol atau mabuk dapat memunculkan perilaku di luar kendali yang tak jarang memalukan.
"Mengejutkan bahwa kesehatan tidak terlalu memengaruhi cara kelompok ini berpikir tentang
kebiasaan minum mereka. Hasil ini membantu kita mengetahui faktor mana yang mungkin perlu dipertimbangkan ketika mencoba untuk mengurangi konsumsi alkohol dalam kelompok ini," kata pemimpin penelitian, Emma Muhlack, dikutip dari
The Telegraph.
Para peneliti lantas menyarankan agar seruan meninggalkan alkohol fokus pada hal-hal yang memalukan seperti kegagalan memenuhi tanggung jawab keluarga dan kemungkinan kehilangan rasa hormat.
(ptj/asr)