Menpar Respons Positif Target 20 Juta Wisman di 2019

Kemenpar | CNN Indonesia
Rabu, 26 Sep 2018 17:18 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan respons positif soal target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 yang diberikan oleh Presiden Jokowi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan respons positif soal target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 yang diberikan oleh Presiden Jokowi. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan respons positif soal target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 yang diberikan oleh Presiden Jokowi.

"Itu menunjukkan komitmen yang tinggi dari Presiden Jokowi terhadap dunia Pariwisata. Tugas seorang CEO itu menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya baik manusia, maupun budgeting (anggaran). Karena itu di pariwisata ditempatkan orang-orang terhebat dan di-support dengan anggaran, meskipun masih terbatas, tapi sedikit naik," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (26/9).

Sementara itu Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengaku siap mengawal pencapaian target tersebut. Ketua GIPI Didien Junaedi bahkan memuji Arief karena mendapat penghargaan The Best Ministry of Tourism atau Best National Tourism Organization (NTO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemenpar sangat pantas mendapatkan penghargaan tersebut. Sudah 50 tahun saya bekerja di Industri pariwisata, mengikuti perkembangan dari menteri ke menteri, dan dari presiden ke presiden, memang Arief Yahya seorang menteri yang menurut saya, mempunyai komitmen. Berbeda dari pemimpin Kemenpar yang lain," kata Didien.

Dalam pandangannya, apa yang dikerjakan Arief Yahya tidak mudah. Tanggung jawab yang diembannya cukup besar karena harus bisa mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.

"Jangankan menteri, saya yang diluar kementerian saja otaknya harus berputar berkali-kali untuk menerima tantangan itu," imbuhnya.

Meski begitu ia yakin Arief Yahya telah menyiapkan konsep dan strategi untuk mencapai target tersebut. Dengan anggaran terbatas dan di bawah anggaran promosi dari Malaysia dan Thailand, ia yakin Kemenpar dapat memanfaatkan semaksimal mungkin.

Ia melanjutkan, saat ini Indonesia menempati posisi yang lebih baik yakni berada di ranking 47 dari 141 negara. Posisinya melompat hampir 100 peringkat menjadi ranking 47. Sebelumnya pada 2013 Indonesia bahkan tidak masuk list dari 141 negara.

"Ini acknowledgement (pengakuan) yang bagus dari sebuah lembaga yang kredibel (WEF). Itu bisa kita rasakan," ujar Didien.

Didien menilai, prestasi ini merupakan salah satu jawaban dari program Nawa Cita Presiden Joko Widodo. Program ini mulai didengungkan sejak 2014 lalu. Kerja keras dengan seruan, "Ayo Kerja" dari presiden ikut mengajak seluruh kementerian, lembaga negara, dan Pemda.

Capaian ini, lanjutnya, merupakan upaya branding yang mengena di benak wisman. Tidak sekadar menjual, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang. Selain itu deregulasi yang dilakukan Kemenpar untuk memudahkan wisatawan masuk ke Indonesia juga menjadi salah satu faktornya. (egp/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER