Jakarta, CNN Indonesia --
Wabah Ebola tak henti-hentinya menyerang
Kongo. Setelah sebelumnya merenggut 125 nyawa, gelombang kedua wabah Ebola ditemukan di Kongo bagian timur.
Gelombang teranyar ini terpusat di Beni, sebuah kota yang berada di Kivu Utara, berdekatan dengan perbatasan Uganda.
"Kami tidak tahu sebesar apa skalanya. Episentrum yang sebelumnya berada di Mangina, kini berpindah ke Beni," ujar Menteri Kesehatan Kongo, Oly Ilunga, melansir
AFP. Kedua kota itu dipisahkan oleh jarak sejauh 20 kilometer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelombang baru Ebola ini diketahui setelah pemerintah menemukan dua kasus baru yang telah terkonfirmasi di Beni. Salah seorang pekerja satuan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dinyatakan terjangkit Ebola di Beni.
Angka ini menambah jumlah kasus Ebola di Kongo menjadi 127 sejak mulai mewabah pada Agustus 2018 lalu.
"Epidemi di Beni berada pada risiko tinggi, dan situasinya sangat mengkhawatirkan," ujar Ilunga.
Mengutip
News.com.au, sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan kemungkinan penyebaran kasus Ebola ke wilayah Beni.
Keamanan yang rawan, pembangkangan publik mengenali vaksinasi, dan perebutan kekuasaan politik menyebabkan wabah Ebola menyebar luas.
Wabah Ebola di Kongo dimulai sejak 1 Agustus 2018 lalu. Ini merupakan wabah Ebola kesepuluh yang menyerang Kongo setelah pertama kali dideteksi pada 1976 silam.
(asr/chs)