Jakarta, CNN Indonesia -- Guna menggaet wisatawan, Menteri Pariwisata Arief Yahya sedang menerapkan strategi baru yang disebut dengan CDM atau
Competing Destination Model. Strategi ini sedang diuji coba dengan target pasar utama China, dan bermitra dengan Zamplus Inc, perusahaan IT di Shanghai.
Kemenpar menyatakan CDM itu sudah dimasukkan sebagai program
Extra Ordinary, selain
Hotdeals dan
Incentive Airlines-Wholesaler. Tiga strategi yang dinilai ampuh untuk menembus target 17 juta wisman pada 2018 di tengah gempa bumi di Lombok-Sumbawa, tsunami di Palu Donggala, serta gempa di Situbondo-Sumenep.
Sebagai informasi, CDM adalah metode pemasaran terbaru yang memaduserasikan
machine learning, analisa
big data, dan
contextual advertising dalam dengan cara digital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bencana tersebut diakui sempat membuat pariwisata Nusantara terguncang. "Seperti diketahui, soal
safety and security itu menjadi pertimbangan utama orang berwisata," kata Arief Yahya.
Oleh karena itu, Kemenpar berupaya melakukan sosialisasi melalui semua saluran media yang menginformasikan bahwa Indonesia itu luas, terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Oleh karenanya, Arief menyiapkan senjata pamungkas dalam strategi berpromosi, di antaranya adalah konsep BAS yakni
Branding,
Advertising dan
Selling yang sudah lazim dilakukan sejak 2016.
Strategi InovatifLalu strategi
extra ordinary, terdiri dari
CDM,
Hotdeals dan
Incentive Airlines dan
Wholeseler. "Ini sedang dilakukan di 2018, menggunakan cara baru, inovatif, cara yang tidak biasa," kata Arief.
Sedangkan, program yang
Super Extra Ordinary adalah senjata istimewa yang disimpan untuk mewujudkan target 20 juta di tahun 2019, di antaranya,
Border Tourism,
Tourism Hub dan
Low Cost Terminal.
(mle/egp)