Shanghai, CNN Indonesia --
Teknologi Competing Destination Model (CDM) yang digadang Menteri Pariwisata Arief Yahya sukses menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia. Terobosan ini merupakan pertama kali di dunia.
Hal itu dikatakan Arief saat kunjungan kerjanya untuk menjadikan China sebagai pasar yang bekerja sama dengan Zamplus Technology Inc. Shanghai Data Exchange Corp.
Di China, Arief memastikan alur pelanggan dalam membuat pilihan destinasi liburan, dari
looking atau
searching, lalu menemukan pilihan, setelah itu mempengaruhi mereka agar memilih Wonderful Indonesia dari pada destinasi negara lain. Hal itu ditandai dengan
booking dan
payment hingga ke
arrival date atau waktu kedatangan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengatakan di China, untuk bisa
booking harus
payment terlebih dahulu agar meyakinkan. Tak ada pemesanan tanpa pembayaran sebelumnya.
"Secara teknologi, apa yang kita membayangkan. Maka, kita pasti bisa mewujudkannya. Ini bukti dari apa yang sering saya sampaikan, The More Digital The More Global, The More Digital The More Personal and The More Digital The More Professional. Teknologi digital bisa menjangkau apa saja yang selama ini terlalu sulit dan dianggap tidak masuk akal," kata Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (16/10).
Arief menjelaskan bahwa CDM adalah teknologi yang menggunakan
big data tanpa mengenyampingkan regulasi dan kerahasiaan pelanggan. Di sinilah Zamplus Inc. digunakan karena perusahaan IT ini sudah bekerja sama dengan OTA (Online Travel Agent), SE (Searching Engine), Online Travel Site, Online Media, e-Commerce, Ride Hailing, Insurance and Fintech.
Menurut Arief, hasilnya sudah terbukti pada September lalu, wisman China ke Indonesia naik melalui CDM.
"Saya pantau sampai betul-betul konkret. Hasil yang luar biasa, hanya bisa ditempuh dengan cara yang tidak biasa dan digital adalah jawabannya," kata Arief.
Arief mengungkapkan bahwa CDM memiliki konsep bersaing. Ada proses mempengaruhi
viewers untuk mengubah keinginan bahkan membelokkan tujuan wisata mereka dengan menyisipkan promosi Wonderful Indonesia di saat yang tepat. Misalnya ketika ada yang
searching sebelum
booking hingga membuat keputusan
booking dan pembayaran.
Menurut data Kemenpar, 75 persen pelancong China sudah melakukan
looking,
booking dan
payment secara daring. Alur kebiasaan mereka dalam berwisata adalah mencari-cari ide atau
surfing di internet atau media sosial. Lalu, menemukan banyak konten, gambar, video atau cerita yang membuat mereka tertarik (bisa alam seperti gunung, hutan, sawah ladang, pantai, pulau, bawah laut atau budaya maupun wisata buatan).
Oleh karenanya, Arief mengatakan IP gadget yang berulang kali meng-klik tema content yang sama, gambar, video dan cerita yang sama, terbaca sebagai ketertarikan mereka. Inilah profil pelanggan yang potensial untuk CDM. Misalnya, mereka suka mengeksplorasi wisata bawah laut di Thailand, Filipina, Jepang dan lainnya, saat itulah CDM bekerja dengan mengirimkan aneka keindahan Indonesia langsung ke gawai mereka.
"Karena
resources kita memang hebat, baik
natural resources maupun
cultural resources. Kita selalu 20 besar dunia, maka kita sangat
pede untuk berkompetisi dengan destinasi dari mana saja di seluruh dunia. Produk kita kuat dan sekarang dipromosikan dengan
channel yang pas, di saat yang tepat juga," jelas dia.
Lebih lanjut,
customers (pelanggan) digolongkan dalam tiga segmen berdasarkan ketertarikannya saat
searching. Pertama, mereka yang cari Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kedua, mereka yang mencari Asia Tenggara tanpa memasukkan nama Indonesia. Ketiga, selain negara-negara Asia Tenggara.
"Dari sinilah mesin digital itu bekerja," lanjut Arief.
Di samping itu semua, Arief juga mengungkapkan bahwa teknologi ini juga memiiki kendala, misalnya informasi tak benar atau
hoax. Contohnya saja informasi mengenai gempa Lombok dan Palu yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu. Hal ini berdampak langsung pada
dashboard monitoring system. Namun, kabar baik mengenai Asian Games juga bisa menggerakkan
viewers.Media sosial juga berperan penting di sini untuk mengabarkan informasi terkini yang benar, berkualitas, faktual dan masif, kata Arief. Sebelum memutuskan untuk
booking, selama 30 hari calon pengunjung melakukan
searching atau
looking. Dalam 30 hari inilah peran konten di media sosial sangat membantu. Minimal memberikan referensi bagi mereka untuk membuat keputusan.
Istimewanya ucap Arief, CDM ini bisa digunakan di seluruh dunia. Semua pasar bisa dijaring dengan model yang sama, bahkan semua produk juga bisa disentuh dengan cara yang sama seperti Singapura, Malaysia, Australia, Eropa, Amerika dan Timur Tengah.
"Model ini bisa digunakan di mana saja, bahkan bukan hanya produk pariwisata, tapi semua produk di Tanah Air," ucap dia.
VP of Operations and Maintenance Zamplus Tony Zhou ikut berkomentar dengan mengatakan ini merupakan terobosan yang sangat bagus.
"Ini pertama kali, Indonesia menjadi pionir dan langkah awalnya sukses. Kami bangga bisa mendukung jauh lebih dalam dari layanan yang biasanya kami sediakan. Belum ada negara yang menggunakan teknologi ini sampai ke tahap penjualan dan termonitor dengan detail. Menteri Arief Yahya profesional," kata dia.
Zamplus Technology Inc. Shanghai Data Exchange Corp adalah perusahaan IT yang sudah bermitra dengan ratusan perusahaan kelas dunia dari banyak negara, juga sudah bekerja sama dengan banyak negara yang menjadikan China sebagai
market. Biasanya, klien hanya meminta sampai ke
impression,
click per view dan memastikan bahwa materi promosinya sudah terbaca dan diterima hingga profil pelanggan yang ditargetkan.
(mle/egp)