Pentingnya 'Flushing' Toilet dalam Kondisi Tertutup

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 24 Okt 2018 07:17 WIB
Peneliti menyarankan untuk flushing toilet dalam kondisi tertutup untuk mencegah sebaran penyakit.
ilustrasi toilet (Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang pertama kali Anda lakukan saat ke toilet umum?

Kebanyakan orang pasti akan menyiram toilet alias 'flushing.' Tak salah memang melakukan hal itu, hanya saja hati-hati saat melakukannya.

Ketika menyiram toilet, Anda harus menutup 'tutup' toilet. Hal ini disebabkan oleh adanya fenomena yang disebut sebagai toilet plume.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip Business Insider, ketika Anda flush toilet, air dalam wadah toilet akan berputar dan menghilangkan kotoran dalam wadah. Namun semua ini juga akan berpadu dengan partikel kecil dari kotoran tersebut. Perputaran air ini akan menguapkan dan memercikkan feses ke udara.

Tak cuma itu, selain feses, berbagai bakteri juga akan 'melompat' sampai setinggi empat meter.

Percikan partikel kotoran ini akan 'melompat' bahkan sampai mengenai handuk, baju, dan benda lain di sekitar toilet.

Tingginya percikan kotoran dan bakteri ini disebabkan oleh putaran air yang mendadak. Sebuah penelitian tentang penyiraman toilet dan kotorannya yang dilakukan oleh Charles P. Gerba pada 1975 mengungkapkan bahwa sekali penyiraman akan menyebarkan bakteri E. coli ke udara. Tak cuma itu, bakteri ini akan bertahan selama 4-6 jam.

Toilet dengan putaran air yang rendah dianggap bisa menurunkan risiko tersebut. Hanya saja menurut penelitian tahun 2013, low flow toilet ternyata masih punya risiko yang mengerikan.

"Hasil penelitian mengungkapkan bahwa toilet plume memainkan peran penting dalam transmisi penyakit infeksius dari patogen feses atau muntah," kata peneliti dalam American Journal of Infection Control dikutip dari Good Housekeeping.


"Penyakit menular yang paling mungkin menyebar akibat flush toilet adalah norovirus, SARS, dan flu pandemik."

Bagaimana cara pencegahannya?

"Cara terbaik untuk menurunkan posisi ketinggian toiletnya, terutama ketika toilet dipakai oleh banyak orang adalah dengan menutup tutup toiletnya," kata Philip Tierno, ahli mikrobiologi di New York University.

Selain menutup toilet, Tierno juga menyarankan untuk menyimpan sikat gigi atau alat kebersihan yang terkait dengan mulut di dalam lemari. Anda juga bisa memberikan penutup pada kepala sikat gigi.

(chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER