Jakarta, CNN Indonesia -- Penjaga orang sakit atau
caregiver mesti memiliki kemampuan khusus yang disebut dengan paliatif. Kemampuan ini penting untuk merawat dan menjaga orang yang mengidap sakit parah dan kronis seperti kanker.
Kemampuan paliatif ini bakal sangat berguna ketika menjaga penderita kanker yang sudah tidak lagi dirawat di rumah sakit atau menjalani perawatan dari rumah saja.
Profesor ahli kanker Aru Wisaksono Sudoyo menjelaskan beberapa kondisi membuat penderita kanker tidak mesti menjalani rawat inap di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya ketika sudah menjalani semua proses perawatan seperti kemoterapi atau sudah ditetapkan batas usianya. Pada pasien yang sudah ditetapkan sisa usianya, dokter sudah menghentikan pemberian obat-obatan dan menyarankan untuk dirawat di rumah saja.
"Kalau di rumah sakit itu biayanya pasti mahal dan rumah sakit juga tidak bisa menampung semua penderita. Kemampuan paliatif yang dimiliki
caregiver ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien atau bahkan kesembuhan," kata Aru saat temu media Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Jakarta, Rabu (31/10).
Dokter yang juga merupakan Ketua Pusat YKI ini menjelaskan
caregiver bisa direkrut dari beberapa yayasan penyedia perawat. Mereka sudah memiliki kemampuan dan keterampilan merawat orang sakit.
Namun, menurut Aru, akan lebih baik lagi jika caregiver itu berasal dari keluarga terdekat karena memiliki hubungan yang baik.
Secara sosial dan psikologis, keluarga lebih memiliki keterikatan dengan orang yang sakit kanker tersebut.
Caregiver ini mesti memiliki kemampuan dasar dalam merawat pasien kanker yang umumnya kesulitan menjalankan kegiatan sehari-hari. Aru menyebut YKI sudah memiliki modul dan pelatihan paliatif untuk merawat penderita kanker. Pelatihan yang sudah jadi program nasional ini bisa diikuti oleh siapa saja.
Secara khusus, Aru menyebut kemampuan yang mesti dimiliki adalah memberikan nutrisi yang baik.
Caregiver harus memahami nutrisi makanan yang dibutuhkan oleh penderita kanker agar kondisinya terpenuhi.
Caregiver juga kudu memahami cara memindahkan, membolak-balikkan pasien bahkan memandikannya. Kegiatan ini mesti dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan rasa nyeri dan penuh kasih sayang.
Saat nyeri timbul,
caregiver juga harus memberikan obat anti nyeri. "Ini hak pasien kanker walaupun di Indonesia sulit mendapatkan obat nyeri ini," ujar Aru.
Selain itu,
caregiver tentunya harus memberikan obat-obatan pada penderita kanker sesuai dengan resep dokter secara teratur.
(ptj/chs)