Jakarta, CNN Indonesia -- Ada seorang
chef atau juru masak yang menjadi otak di balik tersajinya sebuah produk
kuliner yang menggugah selera. Sosok koki itu berjibaku menciptakan kreasi dan inovasi kuliner, lalu mengolahnya menjadi hidangan yang tersaji dengan riasan apik dan rasa yang tentunya mesti pas dan nikmat.
Tugas berat ini membuat seorang koki memiliki tanggung jawab yang besar, untuk pelanggan dan dunia kuliner itu sendiri.
CNNIndonesia.com memilih dua Chef Terbaik 2018 sebagai bentuk apresiasi untuk dunia kuliner Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua juru masak ini tidak hanya dinilai karena inovasi sajian yang menarik dan nikmat. Lebih dari itu, keduanya dinilai berkontribusi besar menciptakan gastronomi dan memperkenalkan kuliner Indonesia ke dunia. Mereka juga turut melestarikan hidangan-hidangan yang hampir punah.
Berikut Chef Terbaik 2018 pilihan
CNNIndonesia.com. 1. Ragil Imam WibowoChef Ragil Imam Wibowo mendedikasikan dirinya untuk pengembangan kekayaan kuliner tradisional Indonesia lewat restorannya, Nusa Gastronomy. Dia juga kerap berkeliling Indonesia untuk mengeksplorasi kekayaan kuliner yang tersembunyi.
Chef Ragil, begitu dia akrab disapa, menciptakan aneka kuliner tradisional, lalu mengajak pelanggan merasakan pengalaman menikmati makanan Indonesia dari Sabang sampai Merauke di Nusa Gastronomy. Setiap hidangan yang berasal dari petani lokal itu disajikan lengkap dengan cerita yang tak banyak diketahui.
Konsep ini berhasil membuat Chef Ragil menerima banyak penghargaan sejak didirikan pada Hari Kemerdekaan Indonesia pada 2016. Terbaru, dia baru saja menyabet gelar Restaurant of the Year (Regional) dari World Gourmet Summit Awards of Excellence 2018 dan The Best Fine Dining dari Jakarta's Best Eats.
2. Chris SalansMeski lahir di Amerika Serikat dengan darah Prancis, kecintaan Chris Salans pada Indonesia tampaknya tak perlu diragukan.
Semua berawal saat dia menikahi istrinya yang berasal dari Semarang. Salans yang mendapat predikat Master Chef ini jatuh cinta dengan makanan tradisional Indonesia. Dia menyukai masakan sang mertua dan kerap makan di warung kaki lima.
Salans lantas memadukan cita rasa Indonesia itu dengan teknik memasak ala barat yang didapatnya berkat bekerja dari restoran berbintang tiga Michellin di Prancis dan AS. Dia menyajikan makanan tradisional Bali bergaya modern di restoran Mozaic, Ubud. Mozaic merupakan satu dari sedikit restoran di Indonesia yang diakui secara global dan sudah menerima banyak penghargaan.
Lewat Mozaic dan beberapa buku yang ditulisnya, Salans berhasil mengenalkan kuliner Bali dan Indonesia ke mata dunia.
(ptj/asr)