Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen makanan
China mengatakan bahwa jejak
virus flu babi Afrika ditemukan dalam sebuah pangsit beku.
Sanquan Food yang berbasis di provinsi Henan mengeluarkan pernyataan publik yang mengonfirmasi laporan media bahwa pangsit babi yang terkontaminasi virus flu babi ini berada di dua provisi yang tak punya perbatasan.
Mengutip AFP, perusahaan mengungkapkan bahwa produk pangsit itu sudah mencapai toko kelontong, Hanya saja mereka menarik produk yang dianggap terkontaminasi serta bekerja sama dengan pihak berwenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja mereka tidak menyebutkan penarikan dalam jangka yang lebih luas.
Akibatnya harga saham Sanquan Food pun turun sebanyak 2,25 persen di perdagangan Senin pagi pada Bursa Efek Shenzhen.
Laporan media China mengatakan bahwa produk yang diproduksi oleh perusahaan lain juga diduga mengandung jejak virus flu babi.
China, konsumen dan produsen daging babi terbesar di dunia, sudah berjuang untuk menahan wabah virus flu babi ini sejak kasus pertamanya terdeteksi Agustus lalu.
Para pejabat mengatakan ratusan ribu babi sudah dimusnakan untuk menghentikan penyebarannya.
Flu babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia, namun bisa berakibat fatal bagi babi. Meski demikian, hal ini meningkatkan ketakutan bagi industri daging babi di China.
Keadaan ini pun memicu kemarahan konsumen China akibat adanya serangkaian skandal produk berulang, meskipun pemerintah sudah berulang kali berjanji untuk memastikan keamanannya.
(afp/chs)