Jakarta, CNN Indonesia -- Nepal berharap didatangi lebih banyak pendaki, setelah pada pekan kemarin
China berkata akan membatasi jumlah
pendaki yang datang dari sisinya, seperti yang dikutip dari AP pada Selasa (26/2).
Danduraj Ghimire dari Departemen Pariwisata Nepal mengatakan mereka mengharapkan lebih banyak pendaki yang mengajukan izin pendakian untuk musim pendakian musim semi yang dibuka pada akhir pekan ini.
Sebanyak 563 pendaki berhasil naik ke puncak Everest setinggi 8.850 meter dari sisi selatan Nepal sepanjang 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puncak pendakian berlangsung di musim semi, ketika kondisi cuaca terbaik di puncak tertinggi dunia itu dimulai 1 Maret dan berakhir 31 Mei.
Bulan Januari China mengatakan akan mengurangi jumlah pendaki sebanyak sepertiga pada tahun ini, sebagai bagian dari rencana pembersihan besar-besaran gunung yang melintasi perbatasan antara kedua negara itu.
Perusahaan ekspedisi di Nepal mengatakan mereka siap menampung pendaki yang gagal naik dari China.
"Seharusnya tidak ada masalah untuk mengakomodasi aliran pendaki ke Everest dari sisi Nepal. Kami memiliki kemampuan dan siap," kata Pemba Sherpa dari Xtreme Climbers Treks and Expedition yang berbasis di Nepal.
Selain ratusan pendaki gunung bersama timnya yang berkemah di kamp selama berbulan-bulan, lebih dari 40 ribu pendaki umum juga naik ke kamp yang terletak di 5.300 meter.
Peningkatan jumlah pendaki mungkin terjadi, namun pemerintah Nepal tak menyebutkan jumlah pastinya.
Pejabat pariwisata mengatakan ada beberapa masalah lingkungan karena peningkatan jumlah pendaki, tetapi kini mereka sedang memikirkan cara mengantisipasinya.
Tahun 2019 juga merupakan tahun terakhir bagi 300 pendaki yang gagal mendaki pada tahun 2014 untuk kembali menggunakan izin pendakian yang diperpanjang.
Musim pendakian 2014 dibatalkan setelah 16 pemandu Sherpa Nepal meninggal akibat longsoran salju di awal musim dan pemandu lainnya menolak untuk bekerja.
[Gambas:Video CNN] (ard)