Deretan Pemicu Kemunculan Kanker Esofagus

CNN Indonesia
Senin, 25 Mar 2019 13:59 WIB
Tak diketahui secara pasti penyebab kemunculan kanker esofagus. Namun, ada beberapa pemicu yang membuat seseorang rentan.
Ilustrasi kanker (PDPics/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kanker esofagus berhubungan dengan sistem pencernaan. Kanker ini berada di bagian esofagus atau saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Saluran itu membantu mendorong makanan menuju lambung setelah ditelan.

Meski terdengar asing, jenis kanker satu ini menjadi kanker pembunuh nomor enam di dunia. Di Indonesia, sebanyak 150 ribu kasus ditemukan setiap tahunnya.

Tak diketahui secara pasti penyebab kemunculan kanker esofagus. Namun, ada beberapa pemicu atau faktor risiko yang membuat seseorang rentan terkena kanker esofagus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Usia dan gender
Risiko terkena kanker esofagus berhubungan dengan usia. Semakin bertambah usia, maka risiko makin tinggi. Pasien kanker esofagus yang usianya lebih muda dari 55 tahun jumlahnya tak sampai 15 persen. Di samping itu, pria lebih berisiko mengalami jenis kanker ini daripada wanita.

2. Penyakit asam lambung (GERD)
Demi kelancaran proses pencernaan, lambung secara alami memproduksi asam dan enzim. Namun, pada sebagian orang, asam yang cukup kuat ini bisa keluar dari lambung dan menyentuh bagian esofagus paling bawah. Situasi ini disebut penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Saat asam menyentuh esofagus, umumnya orang merasakan heartburn (panas) atau rasa sakit yang terasa pada bagian tengah perut.

Mereka yang memiliki GERD berisiko terkena kanker esofagus dengan jenis adenokarsinoma. Di Amerika Serikat, ini jadi bentuk paling umum dari kanker esofagus.

3. Barrett's esophagus
Asam lambung yang terlalu sering menyentuh bagian bawah esofagus bisa merusak jaringan dalam esofagus. Sel-sel skuamosa yang biasa melapisi esofagus atau kerongkongan digantikan dengan sel kelenjar. Sel-sel ini lebih tahan pada asam lambung. Kondisi itu disebut dengan Barrett's esophagus.

Dibanding adenokarsinoma, orang dengan Barrett's esophagus berisiko lebih tinggi terkena kanker.

4. Tembakau dan alkohol
Konsumsi tembakau melalui rokok, cerutu, atau kunyah menjadi salah satu faktor risiko terbesar kemunculan kanker esofagus.


Risiko kanker makin tinggi saat konsumsi dilakukan dalam waktu yang lama. Orang yang selalu menghabiskan sebungkus rokok sehari berisiko dua kali lipat mengalami adenokarsinoma.

Selain tembakau, risiko kanker juga mengintai mereka yang mengonsumsi alkohol. Alkohol memengaruhi sel skuamosa sehingga timbul risiko adenokarsinoma.

5. Obesitas
Pasien obesitas mengalami adenokarsinoma. Hal ini disebabkan oleh risiko GERD yang lebih tinggi pada mereka dengan berat badan berlebih.

6. Konsumsi cairan yang sangat panas
Akan lebih baik jika Anda memerhatikan suhu air panas sebelum diminum. Minum minuman bersuhu sangat panas bisa jadi pemicu kanker esofagus.

Sering meminum minuman bersuhu 65 derajat Celcius atau lebih meningkatkan risiko adenokarsinoma. Cairan yang panas bisa merusak sel bagian dalam kerongkongan.

[Gambas:Video CNN] (els/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER