Jakarta, CNN Indonesia -- Georgia, Amerika Serikat adalah salah satu lokasi pembuat anggur atau
wine populer. Mereka sangat bangga dengan tradisi pembuatan anggur kunonya.
Tak cuma itu mereka juga mengklaim sebagai negara pertama yang memproduksi anggur.
Terletak di antara pegunungan Kaukasus Besar dan Laut Hitam, Georgia memiliki iklim yang sempurna untuk menanam anggur. Iklim sempurna ini juga membuat Georgia mampu mengembangkan industri pariwisata anggurnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, mereka kembali ingin membuat gebrakan baru. Georgia ingin menjadi yang pertama menanam anggur di Mars. Ilmuwan Georgia Nikoloz Doborjginidze membuat proyek untuk mengembangkan varietas anggur yang dapat ditanam di
Mars.
"Orang Georgia adalah pembuat anggur pertama di Bumi, dan sekarang kami berharap bisa merintis pemeliharaan dan pembuatan anggur di Mars," katanya dikutip dari
AFP.
Melalui proyek yang disebut IX Milenium, para peneliti dan pengusaha Georgia berkumpul untuk mendorong pembuatan anggur ke tingkat antarplanet, setelah NASA meminta masyarakat untuk menyumbangkan idenya.
 Foto: Dok. Snowdrift Cider ilustrasi wine |
IX Milenium dikelola oleh konsorsium Badan Penelitian Antariksa Georgia, Universitas Bisnis dan Teknologi Tbilisi, Museum Nasional, dan perusahaan bernama Space Farms. Sampai saat ini, hal-hal yang dulunya dianggap tak mungkin dan fiksi justru makin mendekati kenyataan.
Sebelumnya, astrobiolog Marika Tarasashvili sedang mengembangkan bakteri yang bisa mengubah tanah Mars agar menjadi lebih subur.
Mereka juga melakukan pengujian terhadap 525 varietas anggur asli Georgia untuk menemukan varietas mana yang paling tahan radiasi ultra violet tingkat tinggi di Mars.
Hasil awal menunjukkan bahwa anggur Rkatsiteli berkulit pucat adalah varietas populer yang menghasilkan anggur putih dengan rasa yang mirip dengan apel hijau yang renyah ini adalah varietas yang paling tahan sinar UV.
(afp/chs)