




Hampir 12 abad lalu, ketika benua Eropa masih di era kegelapan, semenanjung Iberia di Spanyol Selatan pernah menjadi jantung peradaban. Bahkan denyutnya terasa hingga ke berbagai belahan dunia.
Di bawah dinasti Umayyah, daerah yang dikenal dengan nama Andalusia (al-Andalus) itu juga menjadi pusat perdagangan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan yang melahirkan matematika (algebra) hingga ilmu kimia (alkali).



Para pelajar dari seluruh dunia tertarik dengan semangat keterbukaan dan silang-budayanya, sementara para pedagang dari India dan China pun berbondong-bondong menjajakan rempah. Hampir delapan abad Kerajaan Islam memimpin wilayah Andalusia, tercatat dari tahun 711 hingga 1492.
Kekhalifan Al-Andalus terentang jauh dari Lisbon (Portugal) hingga ke Zaragoza (Bosnia) dan berpusat di tiga kota, yaitu Cordoba, Granada, dan Sevilla.
Ke tiga kota itu pula lah kaki saya menyusuri jejak-jejak kejayaan Kerajaan Islam di Eropa.

Perjalanan saya dimulai pada 28 Februari lalu. Ketika pesawat Vueling dengan nomor penerbangan VY 2016 yang membawa saya meninggalkan Bandara El-Prat Barcelona menuju Bandara Federico García Lorca Granada-Jaén. Kedua kota hanya dipisahkan oleh waktu perjalanan satu setengah jam.
Saya tiba pukul 11 malam. Musim dingin nyaris berakhir, tapi angin malam yang berembus membuat saya ingin tergesa menuju penginapan.
Sayangnya, saya melewatkan perayaan Hari Andalusia yang memang diperingati setiap 28 Februari setiap tahun. Namun, hal tersebut tidak mengecilkan hati saya karena masih ada perjalanan panjang di Granada yang menanti esok pagi.
Saat ini, Andalusia sendiri memiliki delapan wilayah utama yakni Almeria, Cadiz, Cordoba, Granada, Huelva, Jaen, Malaga dan Sevilla. Tujuan pertama saya untuk menyusuri jejak sisa-sisa Kerajaan Islam di Andalusia dimulai dari Alhambra di Granada.


Dari selatan Spanyol, Kerajaan Islam pernah berjaya dan menyebarkan ilmu pengetahuan, peradaban, dan kemanusiaan selama 800 tahun. Jejak-jejak kejayaan itu masih terekam jelas di delapan provinsi yang terletak Andalusia.
