
Turis Keluhkan Supir Taksi Judes di Hong Kong
CNN Indonesia | Rabu, 12/06/2019 18:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Senyum adalah kunci keberhasilan industri pariwisata suatu negara, begitulah yang sering diucapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Seakan sepakat dengan konsep tersebut, ketua Badan Pariwisata Hong Kong Pang Yiu-kai juga mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat Hong Kong tak lupa memberikan senyumnya untuk turis.
Dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (12/6), Pang mengatakan kalau supir taksi dan pelayan restoran yang judes membuat turis menilai Hong Kong sebagai destinasi wisata yang tak perlu dikunjungi dua kali.
Selain perlakuan tidak ramah, Pang juga menyoroti fasilitas Wi-Fi dan jaringan telekomunikasi di kotanya yang sering lemot.
Sejumlah hal tersebut hanya segelintir keluhan dari turis mengenai Hong Kong, yang sepanjang lalu dikunjungi 14,1 juta turis mancanegara.
[Gambas:Instagram]
"Senyum itu gratis, mengapa tidak memberikan senyum ke banyak orang, sehingga turis mau memberikan turis dan pendapatan bertambah," kata Pang.
Meski harus menghadapi supir taksi dan pelayan restoran yang judes, turis tetap senang berada di Hong Kong.
Dalam survei yang sama disebutkan kalau turis merasa nyaman dengan moda transportasi di kota tersebut serta beragamnya objek wisata yang bisa dikunjungi.
Mengenai tempat wisata, turis menganggap tarif bermalam di Hong Kong masih terlalu mahal, terutama yang berada di pusat kota.
Pang berharap perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang sedang berlangsung tak membuat jumlah kunjungan turis ke kotanya berkurang.
Sehingga ia meminta seluruh lapisan masyarakat di Hong Kong dapat menyambut turis dengan hangat serta menyediakan fasilitas dan layanan yang mumpuni.
[Gambas:Instagram]
"Jika kita tak memiliki layanan yang layak, kita akan tertinggal dari destinasi lain," ujar Pang, yang mengatakan kalau turis asal AS menyumbang jumlah turis terbanyak ke-empat, sementara penyumbang turis terbanyak masih dari China.
Demi memudahkan turis menjelajahi Hong Kong, badan pariwisata kota bekas jajahan Inggris itu kini kian gencar bekerjasama dengan perusahaan teknologi penyedia layanan pemesanan dan penunjuk arah.
Salah satunya kerja sama dengan Google, yang kini menyediakan informasi mengenai 10 ribuan tempat makan dan belanja bersertifikasi di Hong Kong dalam aplikasi petanya.
"Jika ada turis yang memiliki keluhan atas tempat yang didatanginya di peta, maka kami bisa langsung menindaklanjutinya," kata Pang.
Kerja sama dengan Badan Pariwisata Hong Kong ini disebut merupakan yang pertama bagi Google.
[Gambas:Video CNN]
(ard/ard)
Seakan sepakat dengan konsep tersebut, ketua Badan Pariwisata Hong Kong Pang Yiu-kai juga mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat Hong Kong tak lupa memberikan senyumnya untuk turis.
Dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (12/6), Pang mengatakan kalau supir taksi dan pelayan restoran yang judes membuat turis menilai Hong Kong sebagai destinasi wisata yang tak perlu dikunjungi dua kali.
Lihat juga:Houtong, Kota Kucing Menggemaskan di Taiwan |
Selain perlakuan tidak ramah, Pang juga menyoroti fasilitas Wi-Fi dan jaringan telekomunikasi di kotanya yang sering lemot.
Sejumlah hal tersebut hanya segelintir keluhan dari turis mengenai Hong Kong, yang sepanjang lalu dikunjungi 14,1 juta turis mancanegara.
[Gambas:Instagram]
"Senyum itu gratis, mengapa tidak memberikan senyum ke banyak orang, sehingga turis mau memberikan turis dan pendapatan bertambah," kata Pang.
Meski harus menghadapi supir taksi dan pelayan restoran yang judes, turis tetap senang berada di Hong Kong.
Dalam survei yang sama disebutkan kalau turis merasa nyaman dengan moda transportasi di kota tersebut serta beragamnya objek wisata yang bisa dikunjungi.
Mengenai tempat wisata, turis menganggap tarif bermalam di Hong Kong masih terlalu mahal, terutama yang berada di pusat kota.
Pang berharap perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang sedang berlangsung tak membuat jumlah kunjungan turis ke kotanya berkurang.
Sehingga ia meminta seluruh lapisan masyarakat di Hong Kong dapat menyambut turis dengan hangat serta menyediakan fasilitas dan layanan yang mumpuni.
[Gambas:Instagram]
"Jika kita tak memiliki layanan yang layak, kita akan tertinggal dari destinasi lain," ujar Pang, yang mengatakan kalau turis asal AS menyumbang jumlah turis terbanyak ke-empat, sementara penyumbang turis terbanyak masih dari China.
Demi memudahkan turis menjelajahi Hong Kong, badan pariwisata kota bekas jajahan Inggris itu kini kian gencar bekerjasama dengan perusahaan teknologi penyedia layanan pemesanan dan penunjuk arah.
Salah satunya kerja sama dengan Google, yang kini menyediakan informasi mengenai 10 ribuan tempat makan dan belanja bersertifikasi di Hong Kong dalam aplikasi petanya.
"Jika ada turis yang memiliki keluhan atas tempat yang didatanginya di peta, maka kami bisa langsung menindaklanjutinya," kata Pang.
Kerja sama dengan Badan Pariwisata Hong Kong ini disebut merupakan yang pertama bagi Google.
[Gambas:Video CNN]
(ard/ard)
ARTIKEL TERKAIT

5 Destinasi Wisata di Selandia Baru Sesuai Kepribadian Turis
Gaya Hidup 5 bulan yang lalu
INFOG: Promo Tiket Pesawat Murah Juli 2019
Gaya Hidup 5 bulan yang lalu
Tips Berdamai dengan Tangisan Anak Kecil di Pesawat
Gaya Hidup 5 bulan yang lalu
Rumus '2+3+7' Agar Koper Tetap Lega saat Liburan
Gaya Hidup 6 bulan yang lalu
Vaping Dalam Pesawat, Penumpang Dilarang Terbang Seumur Hidup
Gaya Hidup 6 bulan yang lalu
Tips Aman Solo Travelling di Andalusia
Gaya Hidup 6 bulan yang lalu
BACA JUGA

Antavaya Tour Garap Bisnis Bus Mewah
Ekonomi • 22 August 2015 12:51
Jepang Bersiap Sambut Angin Topan Jebi
Internasional • 02 September 2018 15:08
Arab Saudi Siapkan Kamar Kapsul Gratis selama Musim Haji
Internasional • 18 August 2018 12:04
Mencari Sesuap Nasi di Hong Kong
Internasional • 29 April 2018 11:01
TERPOPULER

3 Aktivitas Sederhana Agar Terhindar dari Penuaan Dini
Gaya Hidup • 3 jam yang lalu
Dukungan untuk UMKM 'Naik Kelas' dari Pemerintah & Shopee
Gaya Hidup 9 jam yang lalu
Cara Mengatasi Sariawan Tanpa Menggunakan Obat
Gaya Hidup 12 jam yang lalu