Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten
Pacitan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada wabah
hepatitis A. Status tersebut muncul setelah ratusan warga Pacitan, Jawa Tengah, terjangkit penyakit yang menyerang organ
hati tersebut.
Hingga Rabu (26/6), warga yang terjangkit tercatat mencapai 701 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Eko Budiono mengatakan, jumlah tersebut masih mungkin bertambah.
"Saat ini memang 701, dan rata-rata penambahan hariannya dari 39 sampai 50 kecenderungannya masih naik karena mobilitas penduduknya cukup tinggi," ujar Eko, mengutip siaran
CNNIndonesia TV, Rabu (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan pertama kasus hepatitis A muncul pada 14 Juni lalu. Angka terus bertambah hingga hari-hari berikutnya. "Satu [pasien], tapi sudah langsung kuning. 15 Juni terus bertambah, 16 Juni bertambah. 17 Juni kita lakukan pelacakan," jelas Eko.
Hepatitis merupakan kondisi peradangan hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Mengutip
Healthline, beberapa kondisi juga disebabkan oleh paparan racun, penyalahgunaan alkohol, rendahnya kekebalan tubuh, dan infeksi.
Dalam tingkat parah, kondisi tersebut akan mengganggu proses metabolisme tubuh. Betapa tidak, hati memiliki banyak fungsi penting. Mulai dari produksi empedu untuk pencernaan, menyaring racun, hingga aktivasi enzim.
Ada beberapa jenis hepatitis, tergantung pada tingkat keparahannya. Hepatitis A, yang menjangkiti warga Pacitan, termasuk dalam kategori penyakit akut jangka pendek. Sementara hepatitis B, C, dan D memiliki peluang untuk menjadi kronis.
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Jenis hepatitis ini paling umum ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran orang yang terinfeksi hepatitis A. Setelah ditularkan, virus menyebar melalui aliran darah ke hati hingga berujung pada peradangan.
Selain penularan melalui konsumsi makanan dan minuman yang mengandung HAV, penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
Penyakit umumnya akan berkembang setelah dua pekan sejak kontak pertama dengan virus. Penyakit umumnya hanya akan berjalan sekitar satu pekan setelah gejala mulai muncul.
Sebelum hepatitis meradang, umumnya seseorang akan mengalami gejala flu seperti demam, kelelahan, dan rasa nyeri di sekujur tubuh. Perhatikan pula rasa sakit pada perut, khususnya pada bagian kanan atas.
Selain itu, umumnya pasien juga akan mendadak kehilangan selera makan. Penurunan berat badan secara tiba-tiba juga jadi salah satu pertanda hepatitis A.
Beberapa gejala lain bisa dilihat secara fisiologis. Contohnya saja warna urine yang berwarna gelap dan kulit atau mata yang mulai menguning.
Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1,4 juta kasus hepatitis A terjadi di seluruh dunia setiap tahun. Sementara di Indonesia, sebanyak 15 ribu kasus terjadi setiap tahun.
Untuk membatasi kemungkinan terkena hepatitis A, Anda bisa melakukan beberapa cara. Selain vaksin, Anda diimbau untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum makan atau minum dan setelah menggunakan kamar kecil. Hindari pula mengonsumsi buah dan sayuran mental yang dikupas di kawasan dengan sanitasi rendah.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)