Jakarta, CNN Indonesia --
Puasa ayyamul bidh merupakan salah satu puasa sunat yang dikerjakan setiap pertengahan bulan. Puasa ini dilakukan selama tiga hari pada tengah bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah.
Ayyamul bidh dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah, kecuali pada hari tasyrik yaitu 13 Dzulhijjah. Puasa ini juga dikenal dengan puasa putih. Pasalnya, bulan tampak terang benderang menuju purnama dan menyerupai warna putih pada pertengahan bulan.
Pada bulan ini, puasa ini jatuh pada tanggal 16, 17, 18 Juli 2019 atau bertepatan dengan tengah bulan Dzulqaadah dalam kalender Hijriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata cara menjalankan puasa ayyamul bidh sama dengan puasa wajib dan puasa sunat lainnya. Mulai puasa dengan niat serta menahan haus, lapar, dan hawa nafsu sejak terbit fajar hingga matahari terbenam yang ditandai dengan azan Subuh dan azan Magrib.
Sebagai catatan, seorang istri mesti mendapatkan izin suami untuk menjalankan puasa sunat ini.
Berikut niat puasa ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.
Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa sunat ini boleh dilakukan di pagi hari atau setelah terbit fajar.
"Kalau puasa sunat boleh [niat] di pagi hari. Misalnya, pagi belum makan dan minum serta belum melakukan hal yang membatalkan puasa, boleh dilanjutkan puasa," ujar ustaz Wahyul Afif Al Ghafiqi kepada
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Niat puasa ayyamul bidh boleh dilakukan pagi hari dengan syarat belum makan atau minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)