Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki edisi ke-30, Festival Budaya
Lembah Baliem 2019 akan digelar di Distrik Welesi, Jayawijaya,
Papua, pada 7-10 Agustus 2019.
Festival Budaya Lembah Baliem 'menjelma' sebagai ikon pariwisata Papua, karena acara yang sudah berlangsung dari tahun 1989 ini memberi banyak dampak positif bagi Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara geografis, Distrik Walesi berada pada ketinggian 2.000-2.500 mdpl. Karakternya cukup unik karena berada di Lembah Baliem.
Kawasan ini dikelilingi Pegunungan Jayawijaya yang terkenal dengan puncak dengan salju abadinya. Ada Puncak Trikora (4.750 M), Puncak Mandala (4.700 M), dan Puncak Yamin (4.595 M).
[Gambas:Youtube]Distrik Welesi memiliki banyak surga tersembunyi, contohnya adalah Wisata Tirta dan Taman Rekreasi Air Terjun Welesi.
Kawasan ini sangat natural dengan airnya yang jernih dan segar. Memiliki karakter unik, air terjun tersebut memiliki ketinggian sekitar empat Meter.
Selain nuansa alam, para wisatawan juga bisa menikmati kuliner khas Jayawijaya. Ada ikan, jagung, dan ubi.
Berbagai acara akan digelar di Festival Budaya Lembah Baliem mulai dari atraksi kolosal perang-perangan, tari-tarian tradisional (ethai) dan seni merias tubuh dengan ragam assesoris karya suku Hubula, pertunjukan alat musik tradisional (pikon dan witawo), atraksi memasak tradisional (bakar batu), permainan anak (puradan dan sikoko), lempar sege, dan karapan babi.
Baliem telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata baik bagi para wisatawan asing maupun domestik yang menyukai wisata panorama alam, wisata pegunungan, trekking, wisata budaya, wisata petualangan, dan wisata etnik.
Kabupaten Jayawijaya beriklim tropis dengan kelembapan udara yang cukup tinggi sepanjang tahun.
Rata-rata suhu udara berkisar antara 18-20 derajat celcius. Sedangkan curah hujan bervariasi setiap bulannya, namun curah hujan terbesar terjadi pada bulan Februari dan curah hujan terendah adalah bulan September.
[Gambas:Video CNN] (agr)