Langkah Mudah Menuju Manado

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Agu 2019 12:58 WIB
Manado merupakan kota sarat keberagaman. Wali kota pertamanya bahkan seorang warga negara asing.
Taman Laut Bunaken dengan latar belakang Gunung Manado Tua. (CNN Indonesia/Agung Rahmadsyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai kota yang sudah berusia 396 tahun, Manado memiliki sejarah panjang dalam peradaban Indonesia. Hal itu terbukti dari daftar wali kotanya yang tak hanya diisi oleh pribumi.

Menurut catatan sejarah, wali kota Manado pertama dijabat oleh seorang warga negara asing yang menjadi pemimpin di era kolonial Belanda. Daftar ini pada akhirnya menyesuaikan saat era penjajahan Jepang, era kemerdekaan, hingga saat ini.

Namun ibu kota provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini memiliki kisah yang jauh lebih panjang ketimbang daftar wali kota yang pernah menjabat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut legenda, Manado berasal dari 'Wanua Wenang' sebutan dari penduduk asli Minahasa. Wanua Wenang diperkirakan muncul sekitar abad ke-13, kawasan ini didirikan oleh Ruru Ares yang bergelar Dotulolong Lasut.

Versi lain mengatakan kota Manado merupakan pengembangan dari sebuah negeri yang bernama Pogidon.

Sementara itu kata Manado merupakan nama pulau di sebelah pulau Bunaken, kata ini berasal dari bahasa daerah Minahasa yaitu 'Mana rou' atau 'Mana dou' yang dalam bahasa Indonesia berarti 'di jauh'.


Berbicara mengenai pariwisata, saat ini provinsi Sulut mengalami kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 600 persen atau enam kali lipat. Prestasi ini membuatnya disebut 'The Rising Star' dalam sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menjelaskan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut, khususnya ke Manado dan Bitung pada 2015 sebanyak 20 ribu, tahun 2016 meningkat menjadi 40 ribu. Selanjutnya pada 2017 sebanyak 80 ribu, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120 ribu.

Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulut bulan Juni 2019, wisman yang berkunjung ke Manado didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 7.128 orang (85,45 persen), diikuti oleh Amerika 242 orang (2,90 persen), Jerman 162 orang (1,94 persen), Singapura 150 orang (1,80 persen), dan Australia 86 orang (1,03 persen).

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manado, Lenda Pelealu, menuturkan dibukanya penerbangan langsung dari China ke Manado menjadi alasan mengapa wisman China mendominasi jumlah wisman yang berkunjung ke Manado.

"Yang jelas direct flight dari China itu pengaruhnya besar bagi pariwisata di Manado. Kalau alasan mereka mengunjungi Manado, mungkin mereka merasa di sini itu nyaman dan aman," ujar Lenda, saat ditemui CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.


Khusus untuk wisatawan nusantara (wisnus) tersedia beberapa cara untuk menuju Manado, mulai dari jalur darat, laut, dan udara. Tergantung dari mana ia memulai perjalanan.

Jika berangkat dari Jakarta, moda transportasi yang paling 'masuk akal' digunakan untuk menuju Manado adalah kapal laut dan pesawat.

Untuk harga tiket pesawat ke Manado dari Jakarta masih berkisar di angka Rp2,2 juta per orang per untuk sekali perjalanan. Durasi yang ditempuh selama di pesawat sekitar 3 jam 10 menit.

Tapi jika memiliki waktu cukup luang, tidak ada salahnya mencoba naik KM Doloronda yang memulai perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) menuju Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara).

Meski memakan waktu 6 hari perjalanan, karena transit di beberapa tempat, harga tiketnya tergolong murah.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di situs resmi Pelni, untuk tarifnya dibanderol seharga Rp684 ribu per orang.

(agr/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER