Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Jerman berencana menerbitkan aturan terkait larangan penggunaan
kantong plastik. Menteri Lingkungan Jerman Svenja Schulze mengatakan hal itu dilakukan karena perjanjian sukarela dengan para peritel untuk membatasi penggunaan belum membuahkan hasil yang baik.
"Kementerian sedang memproses aturan larangan kantong plastik," kata Schulze seperti dikutip Reuters, Minggu (11/8).
Meski ia tidak memberi jadwal untuk merealisasikan rencana tersebut, Schulze mengungkapkan tujuan pemberlakukan beleid ialah agar masyarakat terlepas dari kebiasaan membuang sampah sembarangan. Secara keseluruhan, aturan itu akan membuat masyarakat menggunakan plastik lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Schulze datang setelah tabloid mingguan Bild am Sonntag melaporkan rencana tersebut.
Uni Eropa akan melarang produk plastik tertentu yang sekali pakai mulai 2021. Produk yang dimaksud antara lain seperti sedotan, garpu dan pisau. Namun, aturan itu memungkinkan masa transisi untuk negara lain.
Penggunaan kantong plastik untuk mengemas makanan kian mengkhawatirkan. Untuk beberapa jenis, kantong plastik hitam mengandung zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan seperti logam berat timbal (Pb). Timbal ini dapat dengan mudah berpindah ke makanan, terlebih jika makanan dalam keadaan panas.
Jika makanan terkontaminasi timbal dikonsumsi, dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan hingga menimbulkan kanker. Sebagai solusi mudah, masyarakat diimbau menggunakan kantong plastik yang transparan.
(reuters/lav)