Jakarta, CNN Indonesia --
Gangguan tiroid merupakan kondisi kelainan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kelenjar yang berbentuk seperti kupu-kupu ini terletak pada bagian depan leher di sebelah bawah. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan hormon tiroid yang mengatur
metabolisme tubuh.Gangguan pada kelenjar tiroid dapat berupa kelainan bentuk, fungsi, atau gabungan dari keduanya. Dari segi bentuk, kelenjar tiroid dapat membesar atau menimbulkan benjolan. Sedangkan pada kelainan fungsi, dapat berupa kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dan kekurangan hormon (hipotiroid).
Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan metabolisme tubuh seperti jantung berdebar, kelelahan, rasa gugup, peningkatan nafsu makan, dan penurunan atau penambahan berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit tiroid menempati penyakit metabolik kedua terbanyak setelah diabetes melitus. Sekitar ratusan juta orang di dunia hidup dengan gangguan tiroid. Indonesia merupakan negara tertinggi di Asia Tenggara dengan sekitar 17 juta masyarakat atau 6,5 persen penderita gangguan tiroid.
Ada sejumlah faktor risiko yang dapat menyebabkan munculnya gangguan tiroid pada seseorang. Berikut faktor risiko yang dapat mencetuskan penyakit gangguan tiroid.
1. UsiaDokter spesialis penyakit dalam, Muhammad Ikhsan Mokoagow menjelaskan, gangguan tiroid dapat terjadi pada setiap orang.
"Orang berusia dewasa muda dapat mengembangkan gangguan tiroid. Usia di atas 60 tahun semakin berisiko terjadinya hipertiroid atau hipotiroid," kata Ikhsan dalam diskusi media yang digelar Rumah Sakit Pondok Indah Group, beberapa waktu lalu.
2. Jenis kelaminIkhsan menyebut, perempuan lebih berisiko mengalami gangguan kelenjar tiroid dibandingkan laki-laki. Masih belum diketahui alasan pasti mengapa perempuan lebih banyak mengalami gangguan tiroid ini.
3. GenetikFaktor genetik atau keturunan berkontribusi besar terhadap gangguan tiroid. Orang yang memiliki keluarga dengan gangguan tiroid berisiko lebih tinggi mengalami penyakit ini.
4. MerokokIkhsan menjelaskan, merokok dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak. Nikotin di dalam rokok juga dapat memacu peningkatan reaksi inflamasi yang berpengaruh terhadap kelenjar tiroid.
5. StresStres juga berhubungan dengan antibodi terhadap kelenjar tiroid. Orang yang stres lebih berisiko terkena gangguan tiroid.
6. Zat kontras yang mengandung yodiumBeberapa orang yang sensitif terhadap beberapa zat kontras dengan kandungan yodium dapat memicu munculnya gangguan tiroid.
Obat-obatan tertentu juga dapat menimbulkan penyakit tiroid.
7. LingkunganKondisi lingkungan seperti kadar yodium yang kurang juga dapat menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan gangguan tiroid.
Ikhsan menyarankan untuk meminimalisir faktor risiko yang bisa dimodifikasi agar tidak berkembang menjadi gangguan kelenjar tiroid.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)