Jakarta, CNN Indonesia --
Vaksin bertujuan agar anak-anak terhindar atau alami sakit parah akibat sejumlah
penyakit berbahaya. Di Italia, terdapat kebijakan "No vaccine, no school" yang ditujukan bagi orang tua yang menolak melakukan vaksin bagi anak-anaknya.
Kebijakan tersebut 'memaksa' orang tua untuk memberikan vaksin kepada anak-anak sejak dini. Bila tidak, anak-anak terpaksa tidak bisa sekolah walau sekadar masuk jenjang TK.
Mengutip
Medical Daily pada Maret lalu, kebijakan ini hadir karena adanya penurunan tingkat imunisasi nasional. Setelah terjadi perdebatan nasional tentang wajib vaksin bagi anak-anak, kini orang tua Italia tak diizinkan untuk mendaftarkan anak ke sekolah jika belum melakukan vaksinasi secara benar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak di bawah usia enam tahun diwajibkan untuk melakukan vaksin sebelum mendaftarkan diri di prasekolah.
Giulia Grillo, Menteri Kesehatan Italia yang saat itu masih menjabat mengatakan bahwa kasus campak di Eropa meningkat ke tahap yang cukup mengkhawatirkan. Kondisi itu disebabkan karena sejumlah warga menolak memberikan vaksin pada anak mereka. Penolakan ini terjadi akibat adanya manipulasi kabar tentang vaksin yang beredar di media sosial.
Pemerintah setempat mulai mengambil tindakan tegas atas kejadian ini demi memberantas penyakit gondong, polio, cacar air dan rubella yang rentan diderita oleh anak-anak.
Global News melaporkan kewajiban melakukan vaksinasi adalah untuk membasmi 10 penyakit yang dapat dengan mudah menyebar ke anak-anak.
Selain tak bisa menyekolahkan anak, orang tua Italia yang menolak untuk melakukan kewajiban vaksin juga mesti bersiap membayar denda sebesar 500 Euro atau sekitar Rp8 juta kepada dinas kesehatan setempat.
[Gambas:Video CNN] (dir/ayk)