Jakarta, CNN Indonesia --
Reverse diet merupakan salah satu metode
penurunan berat badan yang tengah populer beberapa waktu terakhir. Untuk melakukan jenis
diet ini secara tepat, Anda mesti memenuhi ketentuan aktivitas fisik, konsumsi protein, dan energi.
Diet jenis ini adalah pengaturan pola makan yang melibatkan peningkatan asupan kalori secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan. Peningkatan kalori bertujuan untuk meningkatkan metabolisme sehingga membuat tubuh membakar lebih banyak kalori.
Dengan kata lain, diet jenis ini bukan mengurangi jumlah makanan seperti kebanyakan, tapi justru membuat seseorang makan lebih banyak untuk mengurangi berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diet ini banyak dilakukan oleh atlet dan binaragawan yang ingin meningkatkan energi sekaligus menurunkan berat badan dan mempertahankan komposisi tubuh.
Berikut cara melakukan
reverse diet versi Indonesia Fitness Trainer Association (APKI).
1. Diet melibatkan peningkatan asupan kalori sebesar 50-150 kalori per minggu dari jumlah kalori yang saat ini dikonsumsi hingga total energi sesuai dengan kebutuhan energi harian yang sebenarnya.
2. Peningkatan ini berlangsung selama 4-10 minggu, atau sampai mencapai target kebutuhan energi harian.
3. Peningkatan asupan energi dianjurkan bersumber dari karbohidrat pada tahap awal, dan dilanjutkan pada peningkatan asupan lemak. Konsumsi pula banyak protein untuk membantu pertumbuhan otot.
4. Selama program diet, APKI menyarankan untuk melakukan latihan kekuatan seperti angkat beban 3-5 kali seminggu untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
5. Lakukan pemantauan dengan pengecekan berat badan dan lemak tubuh setiap minggu sebagai indikator keberhasilan diet untuk menurunkan berat badan. Jika lemak tubuh meningkat lebih dari 1 persen, maka tunda penambahan asupan energi untuk minggu berikutnya dan tetap pada penambahan energi sebelumnya. Peningkatan berat badan dan persen lemak harus bertahap dan terkontrol.
Dikutip dari situs kesehatan
Healthline, belum ada penelitian mengenai keberhasilan, efektivitas, dan dampak jangka panjang melakukan
reverse diet. Bukti yang ada saat ini hanya sebatas anekdotal.
(ptj/asr)