Paris, CNN Indonesia -- Di hampir setiap peragaan busana di Paris, desainer mencoba menjelaskan koleksi mereka melalui sebuah
shownote.
Untuk koleksi musim panas 2020, Harry Halim menulis "Sifat takdir kita ditentukan oleh semua tikungan dan belokan yang mungkin membuat kita terpapar ke masa-masa tergelap, yang kemudian berubah menjadi momentum indah yang direngkuh sepenuhnya."
Kalimat itu menggambarkan kembalinya Harry Halim ke Paris Fashion Week (meski bukan bagian dari kalender resmi seperti
show-nya di tahun 2011). Setelah satu dekade berkarier, koleksi terbaru Harry Halim adalah sebuah lanjutan mata rantai yang terputus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: CNN Indonesia/Fandi Stuerz Harry Halim |
Ditemui
CNN Indonesia.com di sebuah suite hotel yang juga menjadi
showroom-nya selama di Paris, Harry Halim menuturkan perjalanan panjangnya di industri fesyen dunia. Kariernya pernah naik (sebagai desainer Indonesia pertama menampilkan koleksinya di kalender resmi Paris Fashion Week delapan tahun silam), turun (kondisi finansial yang mengharuskannya merestrukturisasi seluruh bisnisnya dan pindah ke Jakarta), dan sekali lagi, naik dan melambung, di mana karya-karyanya dikenakan selebriti Hollywood seperti Bebe Rexha dan Cardi B.
Di koleksi Musim Panas 2020, Harry menghadirkan berbagai koleksi yang berbeda. Warna-warna cerah menghiasi sebagian besar koleksinya yang memiliki detail potongan dan cut out yang tak biasa. Hijau, kuning, oranye, hitam dengan sentuhan motif merah, dan biru terang.
Setiap desainer besar memulai konstruksi pakaian dari bahu, yang memegang peran penting dalam membentuk siluet secara keseluruhan. Bagaimana pakaian 'jatuh' ditentukan dari struktur bahu, dan Harry Halim mengeksplorasi berbagai macam bentuk bahu, mulai dari kerucut, rounded, cropped, hingga struktur rumit seperti leg-o-mutton berlipit (bahu dan lengan menggembung seperti lonceng).
 Foto: CNN Indonesia/Fandi Stuerz Koleksi Harry Halim |
Sharika, model yang merupakan putri Arrmanatha Christiawan Nasir, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Prancis, berjalan di runway mengenakan sebuah minidress polkadot dengan mantel berwarna ungu ametis yang dibuat dengan satu lajur jahitan berteknik kerut dari bagian pundak hingga pergelangan tangan.
Jika dilihat secara terpisah, setiap potongnya memiliki kepribadian berbeda. Sebuah gaun dengan polkadot multiwarna layaknya
disco ball, jaket cropped dengan bahu runcing yang salah satunya dibalut dengan lipit yang dijahit tangan, mantel yang sepenuhnya dibangun dari
ruffle, hingga gaun asimetris berwarna hitam dengan
neckline 's
moking' yang dihiasi selajur
pleats memiliki siluet dan corak yang bervariasi.
Namun, jika dilihat sebagai sebuah koleksi, ada benang merah yang menghubungkan keseluruhannya: tailoring yang tajam, dual warna serasi antara hitam dan warna menyolok, dan kesan
showmanship yang kentara.
 Foto: CNN Indonesia/Fandi Stuerz Koleksi Harry Halim |
(chs)