Jakarta, CNN Indonesia -- Penduduk Filipina berduyun-duyun ke kuburan tempat jutaan makam bersemayam pada hari Jumat (1/11) untuk sebuah ritual untuk mengenang kerabat mereka yang telah tiada, membungkusnya dalam pesta bernuansa haru dan keimanan Katolik.
Para pedagang menjajakan balon-balon bertema kartun dan polisi berpatroli di area karaoke, sementara di dalam pemakaman keluarga terlihat membersihkan kuburan dan berdoa di hadapan lilin dalam hari yang disebut All Saint's Day itu.
Ritual, yang dirayakan setiap 1 November, telah dilakukan berabad-abad untuk menghormati nenek moyang dan tokoh kudus di zaman Roma kuno. Tetapi di Filipina hari ini juga menjadi masa mengenang wafatnya orang yang dicintai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara banyaknya pengunjung di pemakaman Manila, ada Clarissa Limbing (17) yang mengunjungi makam sang ibunda yang telah wafat karena kanker pada enam tahun lalu.
Carlito Ortiz (50) juga terlihat memberikan penghormatan kepada orang tuanya yang telah meninggal ketika ia masih remaja.
"Saya merasa orang tuaku ingin saya mengunjungi mereka," katanya.
"Saya melakukannya supaya jiwa mereka bisa beristirahat dengan tenang."
Bersamaan dengan diliburkannya kantor dan sekolah, pemakaman terlihat sangat ramai selama seharian.
Kerumunan orang banyak terlihat membawa karangan bunga serta tas piknik berisi makanan dan minuman. Bir dalam botol ikut dituangkan di atas makam.
Kuburan di Filipina sangatlah beragam. Mulai dari area tenang dengan nisan berbahan kayu hingga area yang berada di tengah kota yang sesak, rumah bagi sekitar 13 juta orang yang masih hidup.
Pemimpin gereja Katolik di Filipina menekankan pentingnya berdoa pada hari itu, bukan hanya untuk piknik dan minum-minum di kawasan pemakaman.
"Jika Anda datang hanya untuk reuni, tanpa berdoa untuk orang yang telah wafat, itu bukan tujuan utamanya," kata Bapa Jerome Secillano, juru bicara konferensi Uskup Katolik di Filipina.
Ziarah tahunan ke kuburan memicu eksodus massal dari ibu kota, dengan jutaan orang melakukan pulang kampung di mana kerabat dimakamkan.
Stasiun bus, bandara, dan jalan raya penuh dengan para pelancong, sementara polisi dikerahkan dalam jumlah besar di seluruh penjuru kota.
[Gambas:Video CNN] (afp/ard)