Jakarta, CNN Indonesia --
Ratu Elizabeth II tak akan lagi mengenakan
busana berbahan bulu hewan asli. Sebagai gantinya, busana-busana berbahan
bulu hewan imitasi bakal membalut tubuh sang ratu.
Kabar baik itu secara resmi disampaikan oleh Istana Buckingham. "Rancangan busana baru Yang Mulia akan menggunakan bahan bulu imitasi," tulis Istana Buckingham, sebagaimana dilaporkan
The Telegraph.Namun, sang ratu akan tetap mengenakan busana berbahan bulu hewan asli dalam momen-momen seremonial kerajaan. Diketahui, beberapa jubah kerajaan yang digunakan sang ratu terbuat dari bulu hewan asli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penata busana Ratu Elizabeth II, Angela Kelly, sebelumnya berbagi kisah tentang perubahan busana sang ratu pada sebuah memoar berjudul
The Other Side of the Coin: The Queen, the Dresser, and the Wardrobe.
Dalam memoarnya, Kelly mengatakan, sang ratu akan mulai menanggalkan busana berbahan bulu hewan asli pada 2019. "Sejak 2019 hingga seterusnya, bulu-bulu imitasi akan digunakan untuk menghangatkan tubuhnya," ujar Kelly, mengutip
The Independent. Kelly juga mengatakan bahwa bulu cerpelai telah dilepaskan dari salah satu
coat favorit sang ratu.
Keputusan itu disambut baik oleh para pegiat hak dan kesejahteraan hewan.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth II telah berulang kali mendapat kritikan atas busana berbahan bulu hewan asli yang digunakannya."Kami meminta Pemerintah Inggris untuk menjadikan Ratu Elizabeth II sebagai contoh dan menjadikan Inggris sebagai negara pertama di dunia yang melarang penjualan bulu hewan asli," tulis Humane Society dalam sebuah pernyataan.
Konsep fesyen berkelanjutan tengah marak diperbincangkan. Perbincangan ini muncul akibat desakan sejumlah pegiat kesejahteraan hewan yang meminta industri mode dan pihak-pihak terkait lainnya untuk berhenti menggunakan bulu hewan asli. Penggunaan bulu asli dinilai sebagai bentuk eksploitasi terhadap hewan.
Desakan ini diikuti oleh sejumlah label mode ternama. Burberry, Prada, Versace, Gucci, Chanel, dan Michael Kors hanya sedikit dari sejumlah label kenamaan yang telah menyetop penggunaan bulu hewan asli.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)