Jakarta, CNN Indonesia -- Belakangan
diet oatmeal tengah mencuri perhatian banyak orang. Makanan yang kerap disajikan sebagai menu sarapan ini dipercaya dapat membantu
menurunkan berat badan.Oatmeal dikenal kaya akan manfaatnya untuk tubuh. Satu cup atau sekitar 128 gram
oatmeal yang telah dimasak mengandung 150 kalori, 5 gram serat atau memenuhi 18 persen kebutuhan serat harian, dan sebagian besar protein.
Oatmeal juga jadi sumber terbaik untuk beragam nutrisi seperti kalsium, magnesium, zat besi, potasium, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti namanya, diet ini berfokus pada
oatmeal sebagai hidangan utama untuk satu atau dua kali makan setiap hari.
Mengutip situs kesehatan
Healthline, diet
oatmeal mencakup dua fase, di antaranya:
Fase 1Makan
oatmeal untuk tiga kali makan setiap hari selama pekan pertama. Selama fase ini, Anda hanya mengonsumsi gandum utuh dan bukan
oatmeal instan. Anda bisa memadukannya dengan buah.
Fase 2Setelah pekan pertama, Anda akan mengonsumsi bubur gandum untuk satu atau dua kali sehari. Ada lebih banyak buah dan sayuran yang ditambahkan dalam fase ini. Pada fase ini, Anda juga diperbolehkan mengonsumsi
oatmeal instan.
Anda direkomendasikan untuk menyajikan sebanyak 0,5 cup atau sekitar 64 gram
oatmeal dalam setiap sajian sarapan dan makan siang.
Anda juga diperbolehkan mengonsumsi camilan pada pagi hari seperti buah segar dan kacang-kacangan untuk siang hari.
 Ilustrasi. Seperti namanya, diet ini berfokus pada oatmeal sebagai hidangan utama mencakup dua porsi untuk pagi dan siang. (Pixabay/iha31) |
Sementara 'kebebasan' bisa Anda dapatkan di malam hari. Pada menu makan malam, Anda diperbolehkan mengonsumsi daging ayam panggang, ikan, steak tanpa lemak, dan kentang. Sebagai penutup, Anda juga diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan penutup rendah kalori setelah makan malam.
Diet jenis ini diklaim dapat menurunkan risiko gangguan jantung dan kanker kolorektal. Gandum utuh juga dipercaya dapat menurunkan tekanan darah dan membantu memperlancar pencernaan.
Namun, bisakah diet ini membantu menurunkan berat badan?
Mengutip
Men's Health, oatmeal mengandung serat yang dinamai beta-glucan. Penelitian menunjukkan, serat ini dapat membantu mengatur hormon lapar yang membuat Anda merasa lebih kenyang.
Namun, penelitian lain menemukan, diet ini tak terlalu berpengaruh terhadap penurunan berat badan. Sejumlah wanita dengan obesitas menjadi partisipan dalam sebuah studi. Mereka diberikan asupan rendah kalori yang mencakup dua porsi
oatmeal per hari.
Hasilnya, partisipan yang mengonsumsi dua porsi
oatmeal harian tak mengalami penurunan berat badan yang lebih besar ketimbang mereka yang berada di kelompok makan lain. Tetapi, bagi sebagian orang yang mengonsumsi
oatmeal, serat ekstra justru membantu mereka menurunkan berat badan lebih banyak.
Beberapa hasil studi ilmiah tersebut membuat manfaat
oatmeal untuk menurunkan berat badan masih belum jelas hingga saat ini.
"Studi yang lebih lama dapat menunjukkan lebih banyak perbedaan manfaat
oatmeal untuk penurunan berat badan," ujar ahli nutrisi, Julie Miller Jones.
Risiko Diet OatmealSeperti diet lain yang hanya fokus pada satu jenis makanan, diet ini juga rentan pada ketidakseimbangan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Mengutip
Medical News Today, diet jenis ini cenderung membuat orang merasa lapar, pusing, dan lelah. Diet juga dapat memperburuk kondisi kesehatan yang ada.
Beberapa risiko yang mungkin timbul dari diet jenis ini di antaranya:
1. Kesulitan mempertahankan penurunan berat badan
2. Encok
3. Batu ginjal
4. Peningkatan risiko masalah kesehatan kronis seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, osteoporosis, dan kanker
Daripada mengikuti diet
oatmeal atau diet lainnya, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika ingin menurunkan berat badan.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)