Jakarta, CNN Indonesia -- Romansa ada di musim purnama. Kiranya itu yang melayang di antara koleksi teranyar Ikat Indonesia by
Didiet Maulana. Tenun ikat diracik jadi beragam
busana yang elegan dan romantis untuk menyambut perayaan 'Musim Purnama' di penghujung tahun.
Musim Purnama merupakan istilah yang digunakan Didiet untuk satu dari dua musim mode di Indonesia. Jika negeri Barat mengenal musim
Fall/Winter, Didiet menamainya sebagai Purnama. Begitupun dengan
Spring/Summer yang dinamai Mentari.
Bagi Didiet, musim Mentari identik dengan koleksi yang energik dengan warna yang vibran seperti koleksi Warisan Agung Panji Sekartaji yang diluncurkan pada Maret lalu. Sedangkan koleksi musim Purnama identik dengan busana yang elegan dengan warna yang temaram, layaknya bulan purnama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini, Didiet mengangkat tajuk Terikat Romansa yang dipersembahkan untuk menyongsong akhir tahun dan menyambut tahun baru. Bagi desainer 38 tahun ini, makna romantisme adalah saat dapat bersenang-senang bersama dengan orang yang dicintai.
Untuk mendapatkan konsep ini, Didiet bahkan sampai melakukan detoks atau puasa dari media sosial. Didiet pergi ke suatu tempat tanpa membawa telepon genggam selama satu pekan untuk mencari inspirasi.
"Konsepnya Terikat Romansa, jadi tenun ikat yang mengikat romantisme karena inginnya akhir tahun semuanya damai, romantis, dan positif untuk menyambut tahun 2020," kata Didiet usai show Terikat Romansa di Sofia The Gunawarman, Rabu (18/12) malam.
 Tema 'Terikat Romansa' jadi harapan Didiet Maulana agar penghujung tahun berjalan romantis, damai, dan positif. (CNN Indonesia/ Puput Tripeni Juniman) |
Dalam peragaan tunggal itu, Didiet menampilkan 45 looks busana dari tenun ikat bermacam pola. Tak ada tenun ikat dari daerah tertentu yang khusus diangkat Didiet pada koleksi kali ini.
Koleksi ini terdiri dari berbagai busana
ready to wear yang kasual, formal, hingga gaun malam yang penuh kilauan. Siluet potongan pas badan hingga A line terlihat di koleksi ini. Warna-warna bumi nan temaram mendominasi rancangan ini. Bahan sutera, katun, dan organza dipadupadankan pada koleksi musim ini.
Salah satu yang menarik perhatian misalnya gaun tenun ikat abu-abu berbahan sutera yang dipadukan dengan luaran semi formal biru.
Untuk koleksi gaun malam, Didiet menambahkan kristal yang berkilauan agar memberikan kesan mewah. Menurut Didiet, masyarakat Indonesia gemar menggunakan sesuatu yang berkilauan.
"Karena banyak perayaan, ada Natal, tahun baru, tahun baru China di Januari, semua ini untuk merayakan keberagaman Indonesia. Dan juga sudah beberapa musim aku tidak pakai payet, sekarang pakai kembali karena pada dasarnya orang Indonesia senang yang
blink-blink," tutur Didiet.
Salah satu yang terbaru adalah Didiet dengan berani mengeluarkan koleksi bikini atau baju renang. Misalnya, baju renang
one pieces kuning yang dipadukan dengan luaran panjang. Koleksi Terikat Romansa dilengkapi dengan beragam aksesori seperti tas kecil, bando ikat, dan sepatu tenun aneka model.
Scarf untuk hijab dan leher juga tersedia pada koleksi ini.
Untuk menambah kesan anggun, Didiet menambahkan kaus kaki dan sarung tangan beludru yang berwarna senada serta tile penutup wajah, seperti anggota kerajaan Inggris.
"Sarung tangan dan kaus kaki dari Velvet ini sesuatu yang baru dan sangat menarik karena memberikan
mood yang lebih anggun dan tenang," ujar Didiet.
Pada busana pria, Didiet lebih banyak bermain aman dengan busana kasual dan formal dengan jaket dan luaran, yang dipadukan dengan celana panjang dan pendek.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)