Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Menyerang Saat Banjir

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jan 2020 11:39 WIB
Kementerian Kesehatan memperingatkan akan tingginya risiko leptospirosis kala banjir. Apa itu penyakit leptospirosis?
ilustrasi banjir (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jakarta terendam banjir. Hujan deras mewarnai wilayah Jakarta dan Bekasi tepat saat pergantian tahun 2020. Aktivitas lumpuh bahkan pergerakan sejumlah moda transportasi terganggu.

Hingga kini sejumlah wilayah masih tergenang air. Banjir membawa dampak besar termasuk kesehatan di antaranya diare, flu, hepatitis A, dan lainnya. Namun kali ini Kementerian Kesehatan memperingatkan akan tingginya risiko terkena leptospirosis kala banjir. Masyarakat diharapkan untuk waspada penyakit leptospirosis.

Apa itu leptospirosis?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menghimpun dari berbagai sumber, leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri disebarkan lewat urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri tersebut termasuk tikus.



Banjir jadi salah satu ladang penularan penyakit leptospirosis. Air genangan banjir bisa membawa kencing tikus dan menularkan leptospirosis pada manusia lewat selaput lendir, mata, hidung, luka pada kulit dan makanan. Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mukosa membran yang terbuka, contoh luka di kulit.

Ketika manusia terinfeksi bakteri Leptospira interrogans, maka timbul tanda dan gejala antara lain, tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah dan iritasi, nyeri otot, mual, muntah dan timbul ruam pada kulit.

Untuk penderita yang memiliki sistem imun bagus, tubuh akan pulih dalam waktu dua minggu. Namun sebagian bisa mengalami tahap kedua penyakit yakni penyakit Weil yang ditandai dengan rasa nyeri pada dada, juga kaki dan tangan bengkak.


Masuk tahap kedua, bakteri bisa menyerang organ lain sehingga kondisi tubuh makin parah. Bakteri bisa menyerang paru-paru (batuk berdarah, napas pendek), ginjal (kondisi gagal ginjal), otak (gejala meningitis) dan jantung (gagal jantung).

Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau masyarakat agar menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus, cuci tangan dan kaki setelah melakukan aktivitas membersihkan endapan sisa banjir di rumah, selokan, perbaikan jaringan listrik, memakai sepatu boot karet tinggi dan sarung tangan jika harus beraktivitas di genangan air, membasmi tikus di rumah, dan menggunakan desinfektan pada bagian-bagian tertentu rumah terlebih yang terindikasi ada kencing tikus yang mungkin menyebarkan penyakit leptospirosis usai banjir.

(els/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER