Pulse oximeter jadi salah satu alat medis penting di tengah pandemi Covid-19. Pelajari lebih lanjut mengenai cara membaca hasil pengukuran pulse oximeter.
Pulse oximeter sendiri merupakan alat untuk mendeteksi tingkat saturasi oksigen atau jumlah kadar oksigen di dalam darah. Alat ini juga berfungsi untuk memeriksa seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dengan menggunakan oximeter secara mandiri. Rekomendasi itu tercatat dalam pedoman tata laksana Covid-19 yang baru diperbarui oleh WHO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pasien Covid-19, oximeter umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya happy hypoxia yang bisa mengancam nyawa. Happy hypoxia dapat terjadi saat kadar oksigen pasien rendah tanpa gejala yang muncul.
Tak hanya pada pasien Covid-19, oximeter juga digunakan untuk menangani berbagai kondisi medis lainnya. Beberapa kondisi yang memerlukan pengukuran kadar oksigen dalam darah di antaranya:
- penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- asma
- radang paru-paru
- kanker paru-paru
- anemia
- serangan jantung atau gagal jantung
- cacat jantung bawaan
Pulse oximeter pada umumnya berbentuk klip yang dipasang di beberapa pilihan bagian tubuh seperti ujung jari tangan, jari kaki, dan daun telinga.
Pada dasarnya, oximeter merupakan alat pengukur saturasi oksigen yang memberikan hasil akurat. Umumnya, mengutip Healthline, selisih hasil pengukuran akan berkisar pada angka 2 persen. Misalnya, jika hasil pembacaan 92 persen, maka kemungkinan tingkat saturasi oksigen Anda yang sebenarnya berkisar antara 90-94 persen.
Namun, beberapa faktor turut berpengaruh dalam pembacaan hasil. Faktor-faktor seperti gerakan, suhu tubuh, atau cat kuku dapat memengaruhi keakuratan.
Tingkat saturasi oksigen sebesar 95-100 persen dianggap normal, sehat, dan tak perlu dikhawatirkan. Hasil pengukuran di bawah itu menunjukkan adanya potensi hipoksemia atau kekurangan oksigen.
Tingkat saturasi oksigen yang rendah mengindikasikan beberapa kondisi di antaranya:
- penyumbatan saluran udara
- sulit bernapas
- infeksi paru-paru
- sirkulasi darah yang buruk
- gangguan obat dari anestesi, pelemas otot, atau anafilaksis
Untuk mendapatkan pembacaan paling akurat pada oximeter, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, menurut WHO. Berikut mengutip Insider.
Posisikan alat dengan benar
Alat biasanya dipasang di ujung jari tangan, jari kaki, atau daun telinga. Pastikan pas dan tidak dipaksakan. Pemasangan yang terlalu longgar atau kencang akan membuat beberapa cahaya ekstra ikut masuk dan memengaruhi hasil pembacaan.
Pastikan Anda duduk diam
Gemetar atau sedikit pergerakan akan memengaruhi hasil pembacaan. Umumnya, gerakan membuat pembacaan akan lebih rendah dari yang sebenarnya.
Hapus cat kuku
Bagi Anda yang memakai cat kuku disarankan untuk menghapuskan terlebih dahulu. Cat kuku akan memengaruhi hasil pembacaan.
(asr)