Jakarta, CNN Indonesia --
Victoria's Secret tengah dilanda tuduhan kasus pelecehan seksual. Para petinggi label
pakaian dalam ternama itu dituduh telah melakukan
pelecehan seksual dan intimidasi terhadap para
model.Tuduhan tersebut muncul lewat laporan
The New York Times berjudul "'Angels' in Hell: The Culture of Misogyny Inside Victoria's Secret" pada 1 Februari 2020.
Ed Razek, mantan petinggi L Brands--grup yang menaungi Victoria's Secret--dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah model. Razek dilaporkan pernah mencoba mencium model, meminta para model untuk duduk di pangkuannya, serta meminta model untuk telanjang dan hanya mengenakan pakaian dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Razek juga dituduh pernah menempatkan tangannya di selangkangan seorang model saat tengah mengenakan pakaian dalam.
Sementara itu, Direktur Eksekutif L Brands, Leslie Wexner, telah dituduh merendahkan perempuan dan tidak mengambil tindakan terhadap Razek, meski sejumlah keluhan karyawan telah dilayangkan terhadapnya.
Tak hanya itu, beberapa model juga mengaku harus menghadapi 'hukuman' akibat penolakannya terhadap Razek. Model Andi Muse, misalnya, yang mengaku bahwa Victoria's Secret berhenti mempekerjakannya setelah dia menolak keinginan Razek.
Razek sendiri menolak tuduhan yang dilontarkan kepadanya. Dia menyebut bahwa tuduhan yang dilontarkan telah disalah artikan dan keluar dari konteks. "Saya beruntung bisa bekerja dengan model kelas dunia yang tak terhitung jumlahnya dan sangat bangga dengan rasa saling menghormati yang kami miliki satu sama lain," kata dia.
Menanggapi tuduhan yang diuraikan, juru bicara L Brands mengatakan bahwa perusahaan telah membuat langkah signifikan.
"Kami menyesali kejadian tersebut. Kini, kami berkomitmen penuh untuk perbaikan," tambah mereka, mengutip
The Independent.
Menanggapi laporan tersebut, sejumlah model yang sebelumnya bekerja untuk Victoria's Secret mengirimkan surat terbuka yang diperuntukkan bagi CEO Victoria's Secret John Mehas.
"New York Times melaporkan pengaduan tentang perilaku berulang yang tidak pantas terhadap model dan karyawan," tulis surat tersebut, mengutip
Page Six.Surat itu mendorong perusahaan untuk mengikuti panduan RESPECT. Nama terakhir merupakan program akuntabilitas yang dirancang oleh dan untuk para model. Di bawah program tersebut, perusahaan yang berkomitmen akan mewajibkan karyawan, agen, vendor, fotografer, dan kontraktor lainnya untuk mengikuti kode perilaku yang melindungi keselamatan semua orang di tempat kerja.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)