Jakarta, CNN Indonesia -- Pemanasan alias 
foreplay buat sebagian kalangan dianggap cuma buang-buang waktu. Sebagian lagi menilai bahwa 
afterplay hanya cara laki-laki menyenangkan 
pasangan. Padahal, baik 
foreplay maupun 
afterplay memainkan peran untuk menciptakan 
kepuasan seksual.Penelitian terbaru menemukan, lebih dari enam menit aktivitas seksual sebelum penetrasi dapat meningkatkan kepuasan seksual seseorang. Studi ini kemudian dikenal dengan hasilnya yang disebut sebagai 'aturan 6 menit'.
Aturan 6 menit dicetuskan sebuah studi yang dilakukan oleh produsen kondom, Trojan, dan organisasi nonprofit, Sex Information and Education Council of Canada (SIECCAN). Studi melibatkan sebanyak 1.500 partisipan asal Kanada berusia 18-24 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Peneliti menemukan, mereka yang melakukan lebih dari enam menit aktivitas seksual sebelum penetrasi seperti berciuman, berpelukan umumnya mengalami kepuasan dalam bercinta. Kepuasan ini pun meningkat jika pasangan melakukan aktivitas 
afterplay usai bercinta dalam kurun waktu kurang lebih sama.
"Terkadang kita lupa tentang ikatan lain, selain seks [penetrasi]. Saat kita merasa rileks, kita merasa sangat terhubung, dan itu adalah waktu yang tepat untuk keintiman yang bisa meningkatkan kepuasan seksual," ujar salah satu peneliti sekaligus pakar seksologi University of Guelph, Profesor Robin Milhausen, mengutip 
Refinery29. Lantas, apakah harus selalu 6 menit?
Secara umum, semakin lama durasi 
foreplay atau 
afterplay, semakin tinggi kepuasan seksual yang didapat. Milhausen mengatakan, 6 menit adalah waktu yang penting.
"Orang yang paling puas dalam bercinta melakukan banyak variasi aktivitas [seksual]. Ini adalah hal paling sederhana yang bisa dilakukan demi hubungan dan tidak menghabiskan dana," imbuhnya.
Selain itu, studi juga menemukan bahwa laki-laki bisa lebih menikmati aktivitas bercinta saat mengikuti aturan 6 menit.
Menanggapi hasil studi tersebut, edukator seks, Cynthia Loyst mengatakan, pandangan masyarakat tentang seks masih terbatas pada ihwal penetrasi dan capaian orgasme. Hal ini menjadi sebuah persoalan dalam memahami kepuasan seksual.
"Kita perlu mengubah 
foreplay dan 
afterplay menjadi istilah 
sexual play, karena semuanya merupakan aktivitas untuk kepuasan seksual," kata Loyst.
Loyst menilai, studi tersebut merupakan sinyal dari perubahan sikap generasi Z terkait kesepakatan. "Data ini menunjukkan bahwa seseorang ingin tubuh mereka dihargai, khususnya setelah hubungan seks," imbuhnya.
[Gambas:Video CNN] (els/asr)