Cara Mengatasi Diare pada Anak di Rumah

CNN Indonesia
Jumat, 28 Feb 2020 15:45 WIB
Diare harus lekas diatasi karena bisa memicu dehidrasi pada anak, sejumlah penanganan atau pertolongan pertama bisa dilakukan di rumah.
Ilustrasi. Diare harus lekas diatasi karena bisa memicu dehidrasi pada anak, sejumlah penanganan atau pertolongan pertama bisa dilakukan di rumah. (Foto: PENDERITA DIARE MENINGKAT)
Jakarta, CNN Indonesia -- Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering terjadi pada anak. Frekuensi buang air besar penderita diare akan bertambah dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari, dengan bentuk tinja yang cair.

Penyebab diare di antaranya adalah infeksi virus, bakteri, atau parasit, malabsorpsi, keracunan makanan, gangguan kekebalan tubuh dan alergi. Diare juga bisa dipicu karena sindrom usus pendek, toksin dan antibiotik.

"Penyebab diare paling sering atau sekitar 50-60 persen adalah Rotavirus," kata dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi Frieda Handayani dalam diskusi media bersama RSPI, Jakarta, Kamis (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diare harus cepat ditangani karena dapat memicu dehidrasi pada anak. Diare dan dehidrasi dapat menyebabkan anak kelelahan, disfungsi organ, kejang, dan kematian.

Orang tua atau pengasuh dapat melakukan penanganan pertama diare pada anak, di rumah. Cara mengobati diare pada anak dapat dilakukan melalui sejumlah langkah.

Berikut beberapa upaya untuk mengobati diare pada anak yang dapat dilakukan di rumah. Penanganan ini bertujuan mengatasi diare dan mencegah dehidrasi.


1. Terus diberi makan
Frieda mengatakan anak yang diare harus tetap diberi makan. Makanan dengan gizi seimbang dan tidak berlemak harus diberikan setiap dua jam sekali dengan porsi yang sedikit

"Jangan setop beri makan, porsinya sedikit tapi sering setiap dua jam sekali," ucap Frieda.

2. Minum oralit
Berikan cairan oralit kepada anak dengan takaran yang disesuaikan dengan usia anak. Oralit merupakan cairan yang mengandung garam elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang hilang dan mencegah dehidrasi.

Oralit dibuat dengan cara melarutkan oralit ke dalam 200 ml air putih atau satu gelas. Lalu, aduk hingga larut. Berikan pada anak hingga habis sesuai dosis yang dianjurkan.


3. Suplemen zinc
Frieda mengatakan anak yang diare juga harus diberi suplementasi zinc selama 10 hari. Penelitian WHO menunjukkan suplemen zinc dapat menguatkan saluran cerna sehingga dapat mencegah diare terjadi kembali. Suplemen zinc digunakan untuk diare akut maupun kronik.

4. Istirahat
Orang tua direkomendasikan untuk mengajak anak yang menderita diare untuk beristirahat. Ajak anak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Beri penjelasan pada anak mengenai kondisi yang terjadi dan situasi akan membaik dengan makan, minum, pemberian suplemen zinc, dan istirahat.

Jangan perlihatkan wajah yang panik dan tetap menenangkan anak.

Jika diare pada anak terus berlanjut setelah penanganan di rumah, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih lanjut.

[Gambas:Video CNN]

(ptj/nma)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER