Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir setahun setelah musibah kebakaran terjadi, Katedral Notre Dame dikabarkan siap membuka pintunya pada musim semi tahun ini.
Dikutip dari
The New York Times, pejabat Walikota Paris, Emmanuel Grégoire, mengatakan kalau restorasi area alun-alun Katedral Notre Dame bisa segera rambung dan dapat kembali dikunjungi turis.
Grégoire juga mengatakan bahwa restorasi juga termasuk menghilangkan kontaminasi timbal dari reruntuhan akibat kebakaran di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kebakaran yang terjadi pada 15 April 2019, 440 ton timah yang menjadi bahan utama pembangunan atap bangunan berusia 850 tahun itu meleleh, menyebabkan puing-puing beracun menyebar ke seluruh area.
Pembersihan dihentikan selama beberapa minggu saat musim panas untuk menghilangkan udara dan debu di sekitar area restorasi yang mengandung racun.
Fase selanjutnya adalah penghancuran total puing-puing yang tersisa.
Wakil Walikota Karen Taïeb telah menyatakan keinginan untuk membuka alun-alun dan ruang bawah tanah pada bulan Maret tahun ini, asalkan tidak ada kontaminasi timbal yang membahayakan kesehatan pengunjung.
"Archéologique Crypte de l'île de la Cité akan dibuka kembali dengan pameran baru, penghargaan untuk Notre Dame, tetapi untuk sekarang kita tidak tahu tanggal pastinya.
Ruang bawah tanah akan dibuka kembali segera setelah operasi pembersihan selesai dan lokasi dinyatakan aman," kata Camille Courbis dari Musée Carnavalet - Histoire de Paris dan Crypte Archéologique, seperti yang dikutip dari
Lonely Planet pada Kamis (27/2).
Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa Katedral Notre Dame siap dibuka dalam waktu lima tahun ke depan, sementara para ahli telah menyarankan bahwa mungkin diperlukan beberapa dekade untuk pemulihan sepenuhnya.
Bulan lalu ada laporan yang menyebutkan bahwa Katedral Notre Dame mungkin masih berada di bawah ancaman kehancuran, karena rapuhnya kerangka bangunan usai kebakaran.
[Gambas:Video CNN] (ard)