Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Antonius Gege Hadjon menyatakan merebaknya kasus virus corona tak akan mengganggu pelaksanaan prosesi Semana Santa di Larantuka yang dirayakan umat Katolik dalam rangka Hari Kebangkitan Isa Almasih atau Paskah pada April mendatang.
Hal itu disampaikan Antonius saat ditanya terkait kesiapan Pemerintah Kabupaten Flores Timur mencegah penyebaran virus corona, khususnya menjelang perayaan Semana Santa di kota Larantuka yang dikenal dengan sebutan Reinha Rosari itu.
"Semana Santa tetap berjalan seperti biasanya. Dan kami yakin bahwa ancaman bahaya virus corona tak akan membuat para peziarah dari berbagai negara di belahan dunia membatalkan niat mereka untuk datang ke Larantuka," katanya di Kupang, seperti yang dikutip dari
Antara pada Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antonius lanjut mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi dengan cara berkoordinasi pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kupang agar memantau dan mengecek wisatawan khususnya dari luar NTT yang masuk ke Larantuka.
"Kita dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan KKP dan instansi terkait untuk membicarakan hal ini, mengingat saat Semana Santa nanti peziarah membludak di Kota Larantuka," tambahnya.
Antonius sependapat dengan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat, yang mengatakan agar pemda tidak melarang wisatawan berkunjung ke NTT, sebab pemerintah pusat sudah mempunyai prosedur tersendiri dalam penanganan masalah virus corona.
Di samping itu juga sudah ada prosedur-prosedur yang selalu dijalankan oleh KKP guna mencegah masuknya virus mematikan itu.
"Menurut saya, tidak perlu pimpinan daerah di NTT menolak kedatangan wisatawan karena pasti sudah ada proses pemeriksaan yang dilakukan petugas kesehatan dan pemerintah pusat," ujar Antonius.
"Kunjungan wisatawan sangat diperlukan karena kedatangan wisatawan akan menambah pendapatan bagi daerah dan masyarakat," pungkasnya.
Selain misa, masyarakat Flores juga merayakan Paskah dengan prosesi Semana Santa.
Semana Santa atau Hari Bae dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur.
Kata semana santa berasal dari bahasa Portugis semana yang berarti 'pekan' atau 'minggu', dan santa yang berarti 'suci'.
Prosesi laut perarakan patung bayi Yesus saat Semana Santa di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (CNN Indonesia/Megiza) |
Pekan Semana Santa dimulai dari Minggu Palma, Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci hingga perayaan Minggu Paskah.
Prosesi penting selama Semana Santa yang pertama ialah berdoa dan menyucikan jiwa di kapel saat Rabu Trewa.
Kemudian pada hari Kamis Putih ada ritual Tikam Turo, yaitu meletakkan lilin di sepanjang jalan sejauh 7 kilometer.
Di hari yang sama, umat Katolik memandikan patung Bunda Maria, yang juga disebut patung Bunda Tuan Ma karena disimpan di kapel Tuan Ma.
Keesokan harinya saat Jumat Agung, ada ritual Sesta Vera, ketika patung Yesus Kristus dibawa dan diletakkan di samping patung Bunda Maria.
Setelahnya, ada Sabtu Santo dan Minggu Paskah sebagai puncak Semana Santa.
[Gambas:Video CNN] (ard)