Mendaki, Cara Warga Hong Kong 'Usir' Virus Corona

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 16:41 WIB
Mendaki bukit dan pegunungan menjadi salah satu cara rileksasi warga Hong Kong di tengah kekhawatiran wabah virus corona.
Warga Hong Kong melakukan pendakian untuk mencari udara segar di tengah kekhawatiran akan virus corona. (AFP/VIVEK PRAKASH)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mendaki bukit dan pegunungan menjadi salah satu cara rileksasi warga Hong Kong di tengah kekhawatiran wabah virus corona COVID-19 yang mematikan.

Salah satu pusat keuangan dunia yang dikenal dengan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan blok-blok perumahan yang sempit ini masih memiliki pegunungan dan perbukitan yang menawarkan jalur pendakian eksotis.

Mendaki juga menjadi salah satu kegiatan pengusir rasa bosan karena banyak pusat keramaian yang tutup lebih cepat sampai ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keramaian para pendaki dadakan ini salah satunya terlihat di jalur pendakian nan berliku menuju Puncak Junk High.

Puncak Junk High menghadap garis pantai berair jernih Clear Water Bay.

Walau medannya terbilang sempit dan curam, namun para pendaki terlihat antusias.

"Saya sudah tinggal di rumah terlalu lama. Pergi mendaki, saya pikir semua orang memiliki pemikiran yang sama - yaitu menghirup udara segar, membuat diri kita nyaman, menikmati angin sepoi-sepoi dan pemandangan yang indah," kata Sadie Lam (26), seperti yang dikutip dari AFP pada Kamis (5/3).

Sejak akhir pekan kemarin, antrean panjang juga terlihat di jalur pendakian populer, seperti Lion Rock dan Dragon's Back.

Sayangnya, tren mendaki akibat virus corona ini juga meningkatkan volume sampah di sejumlah rute pendakian.

Sejumlah sampah yang terlihat termasuk masker dan tisu.

Kelompok pecinta lingkungan Greenpeace mendesak warga Hong Kong untuk mendaki tanpa meninggalkan jejak.

Selain di Puncak Junk High, Lion Rock, dan Dragon's Back, Hong Kong masih memiliki belasan jalur pendakian yang menyuguhkan pemandangan menarik.

Medan pendakiannya juga beragam, mulai dari yang mudah hingga yang sulit.

Jalur pendakian dengan medan yang mudah salah satunya di Wan Chai Green Trail.

Sementara jalur pendakian yang terbilang sulit ialah di Sharp Peak.

Sekitar 101 orang dinyatakan positif mengidap virus corona di Hong Kong, dua di antaranya telah meninggal dunia.

Sebelumnya ramai diberitakan kalau seekor anjing di Hong Kong dinyatakan positif virus corona.

Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (AFCD) pekan lalu mengatakan telah mengambil sampel cairan dari rongga hidung, mulut, dan dubur anjing.

Hasil pengujian menyatakan anjing tersebut 'lemah positif' terhadap virus corona. Anjing tersebut diyakini sebagai hewan pertama di dunia yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Pada Jumat (28/2) lalu, anjing tersebut dimasukkan ke dalam karantina untuk dilakukan pengujian secara berkala hingga dinyatakan negatif. AFCD menyarankan proses karantina dilakukan selama 14 hari.

Kendati demikian, AFCD dan Organisasi Kesehatan dunia (WHO) sepakat bahwa tidak ada bukti kuat bahwa hewan peliharaan seperti anjing dan kucing bisa terinfeksi virus corona.

Dalam keterangan resmi seperti dilansir CNN, ACFD akan melakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan apakah anjing tersebut benar-benar terinfeksi virus corona atau akibat hidung dan mulutnya terkontaminasi lingkungan.

[Gambas:Video CNN]

(afp/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER