Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam upaya mensterilisasi
ruang publik atau benda-benda di rumah, sebagian orang menggunakan
cairan pemutih untuk membersihkannya dari paparan
virus corona. Padahal, cairan pemutih tak benar-benar efektif mengusir virus.
Ahli virologi dari Cambridge University, Jane Greatorex mengatakan, menggunakan cairan pemutih untuk membersihkan virus seperti menggunakan gada untuk memukul lalat.
Cairan pemutih bisa menimbulkan karat pada besi dan memicu masalah pernapasan jika dihirup dalam waktu lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli kesehatan lingkungan dari Georgia State University, Lisa Casanova sepakat penggunaan cairan pemutih tidak efektif untuk sterilisasi area publik.
"Jika Anda meletakkannya [cairan pemutih] pada permukaan yang banyak kotoran, maka si cairan bakal termakan oleh kotoran," kata dia, mengutip
National Geographic. Alih-alih repot membersihkan benda-benda dan ruang publik, akan lebih baik jika Anda fokus pada cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Para ahli sepakat, kombinasi air dan sabun menjadi senjata terkuat melawan penyakit infeksi, termasuk COVID-19.
Sayangnya, banyak orang salah kaprah. Alih-alih menggunakan sabun dan air, mereka justru berbondong-bondong menggunakan bahan kimia yang tidak perlu atau tidak efektif melawan virus seperti
hand sanitizer.
Padahal, tidak semua hand sanitizer memenuhi syarat untuk melawan virus. Paling tidak,
hand sanitizer yang Anda miliki harus mengandung alkohol minimal 60 persen.
Mengapa cukup air dan sabun?
Hal ini dimulai dengan mengenal anatomi virus. Semua virus merupakan sekumpulan kode genetik berbentuk lipid dan protein. Kode genetik dibungkus selubung virus yang berbahan lemak.
Menghancurkan virus yang memiliki selubung akan lebih muda dibandingkan virus yang tak memiliki selubung. Saat selubung hancur, virus perlahan mati.
Sabun bekerja sangat efektif karena kandungan bahan kimianya dapat membuka selubung virus corona dan membuatnya rusak. Molekul sabun ini kemudian menjebak fragmen kecil virus yang tersapu dalam air. Sementara
hand sanitizer bekerja dengan cara yang sama dengan menghancurkan protein yang terkandung dalam virus.
Oleh karenanya, cuci tangan memang sangat disarankan oleh para ahli. Sedangkan untuk sterilisasi ruang pubik, Casanova dan Greatorex menyarankan untuk menggunakan sabun yang lebih ringan seperti sabun cuci piring untuk membersihkan permukaan baik dalam maupun luar ruangan.
[Gambas:Video CNN] (els/asr)