Jakarta, CNN Indonesia -- Pandemi virus corona (
Covid-19) yang menerpa dunia sejak Januari lalu membuat organisasi PBB untuk anak-anak (
UNICEF) khawatir orang tua tak mengantar buah hatinya mendapatkan imunisasi rutin.
Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, mengatakan hal itu juga bisa jadi dipicu karantina wilayah (
lockdown), seruan di rumah saja, dan pembatasan sosial (Social Distancing), yang membuat para orang tua mendapatkan keputusan sulit untuk memenuhi imunisasi rutin bagi anaknya.
"Pada saat seperti ini, negara-negara ini tidak mampu menghadapi wabah tambahan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin," kata Fore dalam pernyataannya seperti dikutip dari
AFP, Sabtu (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barang-barang medis pasokannya sedikit, dan rantai pasokan pun berada di bawah tekanan karena gangguan transportasi. Pembatalan penerbangan, dan pembatasan perdagangan oleh negara-negara telah sangat membatasi akses ke obat-obatan penting," imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Fore, UNICEF merekomendasikan setiap pemerintahan untuk mulai merencanakan dengan seksama kampanye imunisasi ketika Covid-19 mulai terkendali.
[Gambas:Video CNN]Terpisah, Kepala Program Imunisasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) Ann Lindstrand setuju dengan perhatian yang diwanti-wanti UNICEF.
"Ini akan menjadi tantangan khusus di mana cakupan vaksinasi sudah rendah," katanya.
"Ada risiko bahwa lebih banyak orang akan meninggal karena dampak tidak langsung dari Covid-19, karena vaksinasi akan turun. Pasti akan ada lebih banyak kematian akibat [misalnya] campak."
(afp/kid)